Panduan Menanam Tanaman Buah Tomat Di Dalam Pot

Meskipun buah tomat bisa dengan mudah didapatkan, namun tidak ada salahnya untuk menanamnya sendiri di dalam pot. Menanam tomat di dalam pot bisa menjadi hobi yang cukup mengasyikan sekaligus bermanfaat. Tanaman buah ini tidak hanya diambil buahnya saja tapi bisa juga dijadikan tanaman penghias halaman rumah.

Menanam Tanaman Buah Tomat Di Dalam Pot

Tanaman tomat sendiri bisa tumbuh dengan maksimal bila ditanam di daerah dataran tinggi yang memilki hawa sejuk. Namun bila untuk sekedar hobi, tanaman ini bisa ditanam di hampir seluruh daerah di Indonesia meskipun hasilnya akan berbeda-beda.  Yang terpenting adalah bagaimana perawatan tanaman ini.

Pembibitan

Menanam tomat dimulai dari pembibitan, bibit bisa didapatkan dari biji buah tomat yang bisa dibeli di pasar. Pilihlah buah tomat yang bagus sehingga nantinya tanaman yang didapatkan juga akan bagus. Selanjutnya siapkan tanah dan campur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang, masukkan tanah tadi ke dalam polybag ukuran kecil. Biji-biji yang tadi sudah disiapkan, bisa langsung disebar ke dalam polybag.  Setelah biji-biji tersebut tumbuh dan berumur sekitar dua minggu maka tanaman tomat siap untuk dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar. Jangan lupa untuk melakukan penyiraman secara rutin.

Selanjutnya siapkan tanah dan campur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang, biarkan selama satu minggu. Lalu siapkan pot yang akan digunakan untuk menanam tomat, masukkan tanah yang telah didiamkan selama satu minggu tersebut ke dalamnya. Pindahkan tomat dari polybag ke pot yang tadi sudah disiapkan, setelah itu beri tongkat dari bambu untuk tempat menempel tanaman tomat.

Perawatan

Tanaman tomat cukup disiram satu kali sehari saja dan berikan pupuk organik cair atau pupuk kompos dua minggu sekali dengan takaran yang tidak terlalu banyak. Perbanyak tongkat-tongkat untuk tempat menempel tanaman tomat bila diperlukan dan rajin-rajinlah menyiangi gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Gunakan pestisida organik dalam menghalau penyakit yang datang.

Panen

Tanaman tomat merupakan tanaman yang cukup pendek masa panennya. Tomat bisa dipanen setelah kurang lebih tiga bulan masa penananam. Hasil penan tergantung perawatan tanaman tomat itu sendiri.

Silahkan untuk mempercantik halaman anda dengan menanam tomat di dalam pot. Perlu diketahui bahwa batang dan daun tomat mengandung racun yang berbahaya bagi manusia, cucilah tangan anda sehabis merawat tanaman ini.

Menanam Bunga Melati Di Pekarangan Rumah

Menanam bunga melati memang belum terlalu memasyarakat di Indonesia. Tanaman ini masih kalah populer bila dibandingkan dengan tanaman hias lainnya, seperti mawar dan kamboja jepang. Padahal tanaman hias bunga ini tidak kalah indah bila dijadikan tanaman penghias rumah apalagi baunya yang sangat wangi bisa dijadikan alternatif pewangi ruangan alami.

Menanam Bunga Melati Di Pekarangan Rumah

Bunga melati sendiri memiliki berbagai manfaat, seperti campuran teh atau bahan baku dalam pembuatan parfum. Pada intinya bunga ini sangat bermanfaat dan yang terpenting bunga melati sangat mudah untuk ditanam. Para ibu rumah tangga yang hobi berkebun bisa mencoba untuk menanam tanaman yang satu ini.

Mulai menanam

Melati bisa ditanam dengan cara stek, carilah tanaman melati yang sudah tua kemudian potong batangnya sekitar 12 cm. Selanjutnya siapkan polybag ukuran sedang yang sudah diisi dengan tanah, tancapkan batang tadi ke dalam polybag yang tadi sudah disiapkan. Letakkan polybag tersebut di tempat yang terkena sinar matahari dan lakukan penyiraman secara teratur pada pagi dan sore hari.

Setelah batang stek tadi berumur sekitar dua bulan, pindahkan ke lahan yang lebih luas. Perlu diingat bahwa tanaman bunga melati merupakan jenis tanaman yang merambat sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas. Lakukan penyiraman secara teratur sehari sekali dan lakukan pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebulan sekali. Lalu lakukan penyiangan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman melati agar zat-zat yang diperlukan tanaman ini tidak diserap oleh gulma.

Mulai muncul bunga

Bila tanaman melati dirawat dengan baik maka saat tanaman berumur sekitar 8 bulan sudah mulai mengeluarkan bunga. Namun, bila melati dirawat dengan asal-asalan tanaman ini baru akan mengeluarkan bunga pada umur sekitar satu tahunan. Bunga melati bisa dipetik saat masih kuncup atau saat sudah mekar, wangi melati akan lebih maksimal bila bunga sudah mekar. Tanaman melati akan terus-terusan berbunga hingga sekitar 3 bulan lamanya meski jumlahnya akan semakin menurun.

Silahkan untuk mencoba menanam melati di sekitar lingkungan rumah, siapa tahu bisa dikembangkan menjadi sebuah industri yang menguntungkan karena saat ini kebutuhan melati sangat besar dan para petani belum dapat mencukupinya.

Cara Menanam Tanaman Cabe Di Dalam Pot Secara Organik

Menanam cabe di dalam pot sebenarnya sangatlah mudah dan bisa dilakukan siapa saja bahkan oleh para ibu rumah tangga. Dengan menanamnya  sendiri di rumah, para ibu bisa menghemat pengeluaran belanja mereka terutama saat harga cabe melambung tinggi di pasaran. Apalagi cabe yang akan mereka tanam adalah cabe organik yang bebas dari pestisida pabrikan, tentunya lebih sehat dan terjamin kualitasnya.

Cara Menanam Tanaman Cabe Di Dalam Pot Secara Organik

Kenapa harus di dalam pot? Karena ini adalah skala rumah tangga yang ditanam di sekitar rumah atau taman minimalis.  Sehingga orang-orang yang tidak memiliki lahan yang luas pun dapat ikut menanam. Apalagi bila para ibu rumah tangga yang akan menanamnya, pot akan memudahkan mereka melakukannya.

Tanaman cabe sendiri biasanya ditanam di daerah dataran rendah yang memiliki suhu dan kelembab sedang, namun karena ini hanya skala rumah tangga bukan skala industri maka semua daerah bisa ikut menanamnya. Meskipun hasil panen mungkin saja berbeda, baik dari kualitas maupun kuantitas. Namun sekali lagi karena ini hanya skala rumah tangga maka hal tersebut tidak menjadi masalah yang terpenting cabe tetap bisa dikonsumsi.

Tahap persiapan

Menanam cabe di dalam pot dimulai dengan menyiapkan benih cabe itu sendiri, benih bisa didapatkan dari buah cabe yang berkualitas baik lalu ambil bijinya. Selanjutnya siapkan pot yang telah diisi oleh tanah dan siram sedikit air agar basah. Taburkan seluruh biji cabe tadi ke dalam pot dan tunggu sampai tanaman cabe muncul. Selama proses penyemaian, jaga agar kondisi tanah tetap lembab dengan menyemprotkan sedikit air.

Menanam cabe di dalam pot
Penyemaian dilakukan dalam pot kecil (polybag).
Setelah cabai besar bisa dipindah ke pot lebih besar.

Setelah kurang lebih 15 hari, tanaman cabe yang telah memiliki 4 helai daun siap untuk dipindahkan ke dalam pot lainnya. Siapkan pot yang akan digunakan, masukkan tanah yang telah dicampur dengan pupuk organik cair, kemudian pindahkan tanaman cabe ke pot tersebut.

Tahap perawatan

Merawat tanaman cabe sangatlah mudah, cukup dengan melakukan penyiraman dan pemupukan. Lakukan penyiraman pada sore hari dengan sedikit air saja dan lakukan pemupukan setiap satu minggu dengan pupuk kompos atau pupuk organik cair.

Tahap panen

Panen bisa dilakukan setelah kira-kira tiga bulan setelah cabe dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar. Untuk selanjutnya panen bisa dilakukan satu minggu sekali atau tergantung dari perawatan tanaman itu sendiri.

Mudah bukan? Ayo menanam cabe di dalam pot secara organik untuk lingkungan yang lebih baik. Let's Go Green!

Cara Membuat Pestisida Organik Sendiri Di Rumah

Membuat pestisida organik ternyata tidaklah terlalu sulit bahkan bisa dilakukan di rumah dengan peralatan yang sangat sederhana dan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Sehingga siapa pun bisa ikut membuatnya, apalagi untuk para penghobi tanaman skala rumahan pestisida organik ini sangat cocok dan tentu saja aman baik bagi kesehatan maupun untuk lingkungan.

Cara Membuat Pestisida Organik Sendiri Di Rumah

Perlu diketahui bahwa penggunaan pestisida non organik sudah sampai pada taraf membahayakan, sehingga perlu ada kesadaran untuk kembali memgunakan pestisida organik. Terlebih lagi untuk tanaman-tenaman yang ditanam di sekitar lingkungan rumah, penggunaan pestisida organik merupakan suatu hal yang wajib. Sehingga buah atau pun sayuran yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tidak menimbulkan efek yang negatif bagi kesehatan. Bukankan maksud kita menanam sendiri buah dan sayuran tersebut karena menginginkan kualitas yang baik? Lalu apa bedanya bila tanaman tersebut tetap menggunakan pestisida non organik.

Langkah pertama membuat pestisida organik dimulai dengan menyiapkan seluruh bahan-bahan yang diperlukan. Siapkan air bersih sebanyak dua liter, bratawali sebanyak ¼ kg, lengkuas ¼ kg lengkuas dan satu buah lidah buaya yang sudah cukup tua. Lalu siapkan wadah, alat untuk menumbuk dan beberapa buah botol air mineral ukuran 2 liter.

Kemudian langkah kedua adalah mencampurkan seluruh bahan kecuali air ke dalam wadah untuk ditumbuk sampai benar-benar halus, jangan lupa untuk lidah buaya hanya diambil dagingnya saja.  Setelah semuanya halus masukkan air ke dalamnya dan aduk hingga benar-benar tercampur rata. Lalu masukkan ke dalam beberapa botol air mineral yang sudah disiapkan, tutup rapat dan biarkan selama kurang lebih 5 hari untuk proses fermentasi.

Langkah ketiga dan merupakan langkah terakhir adalah menyaring bahan-bahan yang sudah difertasikan tadi untuk mendapatkan airnya saja. Saring dengan saringan halus dan pindahkan ke dalam botol atau wadah yang lain. Pestisida organik sudah siap untuk digunakan.

Dalam penggunaannya, pestisida organik tersebut harus terlebih dahulu diencerkan dengan air bersih sebelum digunakan, dengan takaran kurang lebih 200 ml pestisida organik diencerkan dengan 8 liter air bersih. Satu lagi, gunakan pestisida organik ini hanya apabila hawa sudah menyerang tanaman, bila belum ada hanya jangan pernah menggunakannya pada tanaman. Selamat mencoba membuat pestisida organik sendiri di rumah.

Tips Dalam Membuat Taman Vertikal pada Rumah Minimalis

Tips Dalam Membuat Taman Vertikal | Kehadiran taman vertikal saat ini tidak hanya di lahan sempit atau taman minimalis saja. Banyak yang kemudian membuat kombinasi dengan taman vertikal ini untuk menampilkan pemandangan yang elok dan cantik. Pada kesempatan lalu telah kami tulis cara membuat taman vertikal. Dan kali ini kami akan berikan tips sebelum membuat taman vertikal di lahan minimalis.

Taman vertikal atau biasa disebut vertical garden atau greenwall merupakan taman yang dibuat tegal lurus atau vertikal. Taman ini biasa menempel di dinding, namun saat ini tidak terbatas itu saja. Taman vertikal bisa digunakan sebagai pagar, atau diatap gedung bahkan di dalam ruangan. Pembuatan taman vertikal pada rumah minimalis merupakan solusi bagi menginginkan hadirnya sebuah taman meski di lahan yang sempit. Berikut hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat taman vertikal.

Tips Sebelum Membuat Taman Vertikal

Media Tanam

Gunakan media tanam yang ringan. Hal ini berhubungan dengan konsep taman vertikal itu sendiri yang tegak lurus. Media yang terlalu berat, dikemudian hari akan membuat taman cepat rusak. Selain itu juga pilih media yang dapat menyimpan air cukup lama. Mengingat perawatan taman vertikal sedikit berbeda dengan merawat taman pada umumnya. Sebagai contoh media yang sering digunakan dalam membuat taman vertikal antara lain: gambut (peatmoss), cocopeat, sekam, perlite, pumice, rumput laut dll.

Jenis Tanaman

Jenis tanaman untuk taman vertikal adalah yang tumbuh tidak terlalu besar. Bisa juga menggunakan tanaman hias bertipe merambat. Tanaman hias yang biasa digunakan antara lain: sirih gading, tanduk menjangan, bromelia, suplir, lili paris dll.

Agar taman vertikal terlihat semakin cantik, sebaiknya pergunakan tidak hanya satu jenis tanaman hias. Anda bisa mengkombinasika jenis tanaman agar tercipta aneka bentuk dan variasi warna yang berbeda. Selain itu juga sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan taman vertikal tersebut.

Perawatan Taman Vertikal

Seperti saya sebutkan diawal, perawatan taman vertikal sedikit berbeda dengan perawatan taman pada umumnya. Untuk penyiraman bisa menggunakan sprayer atau semprot. Jika tidak taman vertikal tidak terlalu tinggi bisa dilakukan secara manual. Sedangkan untuk pemupukan taman vertikal bisa dilakukan dengan sistem infus atau dosing unit.

Demikian seidikit catatan dan tips dalam membuat taman vertikal pada rumah minimalis. Semoga bermanfaat.

Cara Mudah Membuat Taman Vertikal Sederhana

Cara Mudah Membuat Taman Vertikal Sederhana | Kehadiran taman dalam sebuah rumah mempunyai banyak sekali manfaat. Selain akan mempercantik dan terlihat indah taman, juga sangat baik dalam menjaga sirkulasi udara didalam rumah. Namun bagaimana jika lahan yang dimiliki tidak begitu luas atau taman minimalis. Hal ini bisa diatasi dengan membuat taman vertikal.

Bagaimana cara membuat taman vertikal beserta tips-tipsnya akan kami sampaikan pada artikel berikut ini.

Cara Mudah Membuat Taman Vertikal Sederhana

Taman vertikal tidak hanya berlaku untuk lahan sempit dan terbatas saja. Bahkan di lahan atau halaman rumah yang relatif luas pun bisa Anda buat taman vertikal. Sebagai kombinasi dari taman kontemporer, hal ini akan terlihat semakin cantik.

Sebagai media taman vertikal, bisa menggunakan kain flanel atau jala tipis yang ikatkan pada rangka besi atau kayu. Buat rangka tersebut melengkung membentuk setengah lingkaran. Isi dengan tanah yang telah diberi pupuk. Kemudian bentangkan dari sisi satu ke sisi lainnya. Ulangi langkah tersebut secara vertikal. Jika sudah semua, kemudian lubangi setiap kain dan beri jarak sekitar 20-5-cm (tergantung jenis tanaman hias yang akan dipakai di taman vertikal).

Tanaman hias apa saja yang cocok dan biasa dipakai dalam taman vertikal. Pilihan tentang tanaman ini tergantung selera Anda. Namun biasanya tanaman yang digunakan sebagai taman vertikal adalah yang berjenis paku-pakuan atau tanaman hias merambat. Yang harus dihindari adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh besar.

Demikian sedikit informasi mengenai cara membuat taman vertikal sederhana. Semoga menjadi referensi tersendiri bagi Anda yang menginginkan sebuah taman elok dan asri di lahan minimalis.