CARA PEMBUDIDAYAAN BUAH MELON YANG BAIK

http://tipspetani.blogspot.com/2017/09/cara-pembudidayaan-buah-melon-yang-baik.html
CARA PEMBUDIDAYAAN BUAH MELON YANG BAIK
Salah satu jenis buah yang biasa dilihat dan disukai secara umum oleh masyarakat yang mempunyai rasa yang manis dan dapat menyegarkan dan banyak di idolakan banyak orang, apalagi pada waktu musim kemarau atau udara terasa panas sekali, buah apakah itu !!! yah inilah buah melon. Buah ini sangat memiliki aroma yang khas yang wangi mambuat buah ini semakin nikmat dan lezat saat dimakannya. 

baca juga artikel lainya di blog tipspetani seperti:
1. CARA MENANAM TANAMAN BUAH CERI YANG BAIK
2. CARA BERCOCOK TANAMAN CENGKEH DENGAN MUDAH
3. CARA PEMBUDIDAYAAN TANAMAN  BAMBU
4. PANDUAN BUDIDAYA LIDAH BUAYA DI POT ATAU POLYBAG

Bagi yang suka atau yang hobi bercocok tanam apa salahnya untuk mencoba menanam buah melon diantara tanaman yang anda miliki dihalaman rumah maupun kebun dibelakang rumah anda. Apalagi untuk Negara Indonesia memiliki tanah yang secara umum tingkat kesuburan yang sudah cukup bagu menumbuhkan pohon melon tersebut.

Untuk penanaman buah melon ini cukup terbilang sederhana, hanya tinggal ambil beberapa biji dari bagian tengah buah melon dan meletakkannya ditanah yang telah digemburkan dan diberi air terlebih dahulu. Kemudian tinggal di biarkan saja biji-biji tersebut tumbuh menjadi pohon melon lalu tinggal merawatnya dengan memberikan air secara rutin hingga pohon melon tersebut tumbuh semakin besar dan berbuah.

Dan sementara itu juga dengan budidaya melon bisa menjadi sebuah peluang usaha yang bisa mendatangkan keuntungan yang besar mengingat melon adalah buah yang sangat digemari. Namun untuk cara budidaya melon tentu tidak sama dengan cara menanam pohon melon yang hanya dijadikan sekedar hobi saja. Untuk dengan tingkat keberhasilan kita dituntut untuk memfokuskan diri dalam budidaya tersebut dan juga mengetahui tekniknya yang benar dalam menanam melon.

Untuk memulai budidaya melon ada baiknya kita pelajari langkah dahulu beberapa tips yang bisa digunakan untuk menjalankan usaha ini dengan baik dan lancar. Tips yang pertama yakni bahwa kita harus terlebih dahulu memiliki keinginan atau kecintaan untuk membudidayakan buah melon ini sehingga saat bekerja nanti dengan sepenuh hati dan tidak dengan sekedarnya saja.

Berikutnya kita hasrus menyiapkan lahan yang bagus yaitu yang memiliki tanah yang subur dan cukup luas untuk usaha membudidayakan buah melon ini yang akan kita lakukan selanjutnya sebaiknya telah mencari beberapa hal dasar menjalankan usaha membudidayakan ini seperti dimana mendapatkan bibit untuk ditanam, dimana bisa mendapatkan pupuk yang pas untuk tanaman melon dan juga bagaimana memasarkan hasil dari budidaya tersebut nantinya. Nah berikut dibawah yang perlu diperhatikan bagaimana cara menanam buah melon tersebut yakni :

http://tipspetani.blogspot.com/2017/09/cara-pembudidayaan-buah-melon-yang-baik.html


Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, maka perlu memperhatikan beberapa hal yang sangat penting yang salah satunya yaitu pemilihan lahan yang baik untuk menumbuhkan tanaman melon yaitu lahan yang terletak diketinggian antara 300 hingga 1000 mdpl.
Dan untuk air atau curah hujan yang diperlukan idealnya adalah sekitar 2000 hingga 3000 mm per tahun. Tanaman melon sangat memerlukan sinar matahari yang cukup lama yaitu sekitar 10 sampai 12 jam per hari. Lalu untuk kelembaban udara akan sangat baik jika lahan yang dipakai memiliki kelembaban udara sekitar 75%.

Untuk pembibitan buah melon ini bisa menggunakan plastic polibag yang disusun sedemikian rupa, kemudian jika telah ada biji-biji yang mulai tumbuh maka pindahkan ke dalam kantong-kantong plastic polybag. Lalu sebelum ditanam dilahan yang telah dipersiapkan sebelumnya bibit melon terlebih dahulu akan ditumbuhkan didalam polybag hingga beberapa hari. Biasanya tanaman melon siap dipindahkan untuk ditanam diatas lahan yang mencapai usia kurang dari 10 hari.

Teknik menanam buah melon diatas lahan dengan baik dan benar, penanaman tidak bisa dilakukan secara sembarangan, terlebih dahulu membuat pola garis yang rapi sehingga usaha ini lebih mudah dan lancar. Untuk bibit melon yang masuk berusia sekitar 10 hari bisa dipindahkan ke atas lahan yang telah diatur, untuk waktu penanaman saat yang paling tepat untuk menanam buah melon yaitu pada waktu musim kemarau. Untuk mengatur tanam yang baik yakni sekitar 70 x 60 cm.

untuk menanam buat dulu lubang-lubang dilahan tersebut dengan memiliki kedalaman sekitar 8 cm, lalu tanam pohon-pohon melon yang telah siap tanam didalamnya. Berikutnya tanaman melon harus terus dirawat dengan cara memberikan pupuk dan mengairi lahan ketika pohon melon telah berbuah, dan kita juga harus menseleksi buah yang tumbuh dan menyisakan 2 atau 3 buah saja agar buah yang dihasilkan memiliki kualitas yang maksimal. Biasnya pada umur sekitar 3 bulan setelah masa tanam melon sudah bisa dipanen.

CARA MENANAM TANAMAN BUAH CERI YANG BAIK

http://tipspetani.blogspot.com/2017/09/cara-menanam-tanaman-buah-ceri-yang-baik.html

Buah Ceri (cherry) merupakan jenis buah yang banyak digunakan sebagai penghias kue, asal tanaman buah cherry ini adalah australia dan saat ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah ini juga memiliki banyak varian, ada yang memiliki rasa manis (prunus Avium), rasa asam (prunus cerasus), dan bahkan ada yang pahit (prunus emarginata). Tanaman buah ini menyukai iklim yang dingin, sehingga paling cocok dibudidayakan di daerah pegunungan seperti jawa barat dan daerah lain yang beriklim dingin, namun sekarang sudah banyak jenis cherry yang dapat dibudidayakan di daerah beriklim panas seperti Cherry Beach. Dikutip dari wikipedia, bahwa buah ceri memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi. 

Beberapa manfaat buah cherry bagi kesehatan diantaranya Buah ceri mengandung antosianin, yaitu pigmen warna merah yang baik untuk kesehatan karena merupakan antioksidan. Selain itu, rutin mengkonsumsi buah ceri setiap hari dapat menurunkan jumlah kadar asam urat dalam tubuh, mencegah penyakit jantung, dan bahkan dapat menyembuhkan pirai.

baca juga artikel lainya di blog tipspetani seperti:

1. CARA BERCOCOK TANAMAN CENGKEH DENGAN MUDAH
2. PANDUAN BUDIDAYA LIDAH BUAYA DI POT ATAU POLYBAG
3. CARA PEMBIBITAN TANAMAN KENTANG AGAR HASIL MELIMPAH
4. CARA PEMBUDIDAYAAN BUAH MELON YANG BAIK

Cara menanam buah cherry dapat dilakukan secara vegetatif (cangkok, stek) dan juga generatif (biji). Jika anda menginginkan pohon cherry yang cepat berbuah, maka cara budidaya yang dilakukan adalah dengan vegetatif yaitu dengan mencangkok ataupun stek batang. Berikut beberapa langkah cara menanam buah cerry yang benar :

http://tipspetani.blogspot.com/2017/09/cara-menanam-tanaman-buah-ceri-yang-baik.html

Menyiapkan Bibit Buah Cherry

Untuk menyiapkan bibit buah cherry dari biji dapat dilakukan dengan mengambil biji dari buah cherry yang benar-benar tua, bahkan ambil dari buah yang sangat matang di pohon atau yang jatuh. Bersihkan daging buahnya, dan pisahkan bijinya. Jemur biji diterik matahari selama 1 hari untuk mengurangi kelembaban bijinya. angkat dan letakkan di tempat teduh.

Sebelum melakukan penyemaian, buah cherry harus didinginkan di lemari pendingin. Letakkan buah cherry di lipatan kertas tissue agar tertutup. kemudian masukkan di lemari pendingin (jangan di frezzer). Biarkan sampai 1 minggu, cara ini untuk mempercepat biji cherry bertunas.

Siapkan media semai dengan menggunakan pot atau polybag yang diisi campuran tanah, sekam padi yang dibakar, dan pupuk kandang. Setelah biji dikeluarkan dari lemari pendingin, biarkan selama 1 jam sebelum ditanam. Setelah itu semai biji tersebut ke media semai yang disiapkan. Letakkan semaian cherry di area yang teduh. Lakukan penyiraman untuk tetap menjaga kelembaban media semai, cukup menggunakan sistem penyiraman spray saja.

Jika anda tidak ingin menunggu lama, maka anda bisa mendapatkan bibit buah cherry di kios-kios yang menjual bibit tanaman. Biasanya bibit tanaman ini hasil cangkok atau okulasi. Untuk memastikan hal tersebut, periksa batang bibit yang akan anda beli, jika hasil okulasi maka ada bekas sayatan di pohonnya.

Namun hal yang paling penting adalah memilih bibit tanaman yang memiliki bentuk yang bagus dan kesuburan bibit yang terlihat dari daun dan batangnya.

Menyiapkan Lahan Tanam

Untuk menanam buah ceri (cherry) dapat dilakukan di tanah secara langsung dan juga bida ditanam di dalam pot. Untuk menghasilkan pohon cherry yang mampu berbuah banyak, maka tanamlah bibit cherry langsung ke tanah. Hal ini disebabkan nutrisi yang didapat jika ditanam di tanah secara langsung akan lebih banyak dibanding di dalam pot.

Buatlah lubang tanam dengan menggunakan cangkul dengan ukuran 50cm x 50cm dengan kedalaman sekitar 50cm. Isi lubang dengan menggunakan pupuk kandang sampai 2/3 bagian terisi. Biarkan lubang tanam selama 3 minggu sebelum ditanami.

Jika anda ingin membudidayakan pohon buah cherry di dalam pot, maka ukuran pot harus besar atau bisa memanfaatkan potongan drum bekas. Isi pot dengan campuran tanah dan pupuk kandang. Dan biarkan terlebih dahulu sebelum ditanami agar pupuk benar-benar menyatu dengan tanah.

Menanam Bibit Cherry

Setelah bibit hasil semaian atau hasil cangkokan telah siap ditanam, maka lakukan penanaman pada media tanam yang telah disiapkan. Buka atau lepaskan bibit dari wadah semaian, lakukan secara perlahan agar tanah semaian tidak pecah. Masukkan ke lubang tanam dan lakukan penutupan. Lakukan penyiraman setelah bibit buah cherry selesai ditanam.

Melakukan Perawatan Tanaman

Perawatan yang dilakukan pada tanaman buah cherry terbilang cukup mudah, cukup dengan membersihkan tumbuhan atau rumput yang ada disekitar tanaman. Lakukan pemupukan secara berkala dengan menggunakan pupuk kandang. Atau jika anda lebih kreatif, pupuk kandang dapat dirubah ke pupuk cair dengan merendam pupuk kandang ke air selama beberapa hari, Kemudian air rendaman dapat disiramkan ke bagian akar tanaman.

Pemangkasan juga diperlukan untuk mempercepat pohon cherry berbunga dan berbuah, namun perlu memperhatikan pola tumbuh tanaman agar tidak menghambat pertumbuhan pohon cherry.

Masa Panen Buah cherry

Pohon cherry terbilang pohon yang unik, tanaman ini tidak menentu dalam berbuah. Pohon ini tidak bisa dipastikan dapat berbuah setiap setahun sekali. Pohon cherry dapat menghasilkan buah pada umur tanaman sekitar 3-4 tahun, namun ada juga yang dapat berbuah pada umur 1,5 tahun jika perawatannya baik dan ditanam dari bibit hasil cangkok atau okulasi.

Sumber : www.bijibersemi.com

CARA BERCOCOK TANAMAN CENGKEH DENGAN MUDAH

http://tipspetani.blogspot.com/2017/09/cara-bercocok-tanam-cengkeh-dengan-mudah.html

Cengkeh atau Eugenia aromaticum memang banyak peminatnya. Tanaman yang kerap dibuat sebagai bumbu masakan dan bahan utama rokok ini memiliki prospek yang tinggi. Oleh karena itu, disini akan dibagikan cara budidaya Cengkeh yang benar.

Sebelum menanam tanaman cengkeh yang merupakan identitas Provinsi Maluku Utara ini, anda harus memperhatikan hal-hal dibawah ini:

Cara Budidaya Cengkeh Secara Garis Besar

1. Pemilihan bibit
Pilihlah bibit dengan tinggi minimal 60 cm yang berumur 1 tahun dan 90 cm drngan umur 2 tahun. Akar tunggangnya lurus dan sehat dengan panjang ±45 cm. Mempunyai batang tunggal dan jumlah rata-rata percabangan 7 pasang dengan warna daun hijau tua.

2. Penanaman
Siapkan lahan untuk menanam bibit cengkeh, kemudian berilah pupuk kandang 2 minggu sampai 1 bulan sebelum bibit ditanam. Buatlah saluran drainase untuk mengatur kelebihan air. Kemudian perhatikan jarak tanam yang tidak terlalu dekat. Penanaman yang baik untuk cengkeh yaitu pada awal musim hujan.
3. Pemeliharaan
terdapat beberapa hal yang harus anda perhatikan untuk memelihara tanaman cengkeh:

  • Pengelolaan lahan dan tanaman, lakukanlah penggemburan tanah disekeliling tanaman dengan mencangkul ± 10 cm. Anda dapat melakukan 2x selama setahun yaitu diawal dan akhir musim hujan. Jangan lupa membersihkan alang-alang sampai pada akarnya.
  • Penyulaman dilakukan pada musim hujan.
  • Penyiraman, siramlah tanaman cengkeh pada musim kemarau saat awal pertumbuhan. Setelah dewasa, tidak perlu lagi menyiram kecuali iklim sangat kering.
  • Pemasangan mulsa, mulsa dipasang menjelang musim kemarau. Tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah.4. Pemupukan
  • Anda bisa menggunakan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik yang berbentuk butiran dapat dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal dan akhir menjelang musim hujan. Sedangkan pupuk anorganik berbentuk tablet hanya setahun sekali, yaitu pada awal musim hujan.

5. Panen
Panen dilakukan sekitar 6 bulan setelah setelah satu atau dua bunga mekar dan berwarna kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat. Petiklah bunga cengkeh yang sudah penuh tetapi belum mekar.

CARA PEMBUDIDAYAAN TANAMAN BAMBU

http://tipspetani.blogspot.com/2017/09/cara-pembudidayaan-tanaman-bambu.html

Akar rimpang atau bonggol bambu merupakan organ vegetatif yang penting bersifat terestrial, berkayu, bercabang-cabang dan membawa akar adventif pada setiap bukunya. Setiap buku organ mempunyai mata tunas yang selanjutnya berkembang menjadi bentuk batang dan buluh baru. Dengan adanya tunas-tunas ini akar rimpang mempunyai bibit dalam pembudidayaan bambu.


Berdasarkan sistem percabangan rimpangnya, secara garis besar dibagi dalam dua tipe.

Kelompok pertama
Berakar rimpang yang tumbuh secara simpodial sehingga menghasilkan rumpun yang rapat (contoh, Bambusa, Dendrocalamus, Gigantochloa dan Schizostachyum) dan banyak dijumpai di daerah tropis.

Kelompok kedua
berakar rimpang yang tumbuh secara monopodial atau secara horisontal dan bercabang secara lateral untuk menghasilkan rumpun dengan letak batang tersebar (contoh, Arundinaria dan Phyllostachys) yang banyak dijumpai di daerah beriklim sedang..

Secara garis besar cara penanaman bambu dilakukan dalam 4 tahap yaitu;



Persemaian dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menanam biji dan stek. Perbanyakan dengan biji diambil dari biji yang jatuh yang kemudian tumbuh di bawah rumpun kemudian setelah tinggi mencapai ± 5 cm dipindahkan ke dalam kantong plastik untuk dipindahkan ke lapangan.

Perbanyakan dengan stek dilakukan dengan memotong bambu yang sudah berumur 1 – 1.5 tahun. Potongan diletakkan dalam posisi ditidurkan dalam galian bedengan sedalam besarnya stek batang kemudian ditimbun dengan tanah setebal ± 8 – 10 cm. Penyiraman dilakukan selama 3 hari sekali selama 2.5 – 3 bulan. Pada umur ini stek batang sudah tumbuh dan berakar dan bisa dipindahkan ke kantong plastik selama 4 – 6 bulan untuk dilakukan perawatan. Pada masa perawatan ini akan tumbuh anakan (sucker) untuk dipisahkan dan dirawat kembali selama 3 – 4 bulan dan disebut bibit baru yang siap untuk di tanam.


Sebelumnya perlu dipersiapkan lahan dengan membersihkan dari semak belukar atau rumput sampai bersih. Kemudian pembuatan dan pemasangan ajir sesuai dengan jarak tanam yang dikehendaki serta pembuatan lubang tanam. Pekerjaan ini umumnya memerlukan waktu 3 – 4 bulan.

Untuk penanaman yang bertujuan menghasilkan rebung ukuran lubang adalah, 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk yang menghasilkan buluh adalah, 150 x 150 x 75 cm. Kemudian lubang diisi dengan serasah atau rumput hasil babatan sampai penuh lalu ditimbun dengan tanah galian di bagian atasnya. Pada umur 3 – 4 bulan lubang atau lahan tersebut sudah siap ditanami bibit.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim penghujan dan pada musim kemarau dilakukan penyiraman setiap 3 hari sampai tanaman benar-benar hidup.


Setelah tanaman berumur 1 (satu) bulan jika ada yang mati perlu disulam secepatnya. Perlu dilakukan pemupukan sebanyak 0.5 kg dengan komposisi campuran sbb, 1 Urea: 2 TSP : 1 KCI untuk setiap rumpun. Pada bulan-bulan berikutnya dilakukan pembersihan di sekitar tanaman dari rumput dan gulma karena berpotensi menghambat dan membunuh.

Pemupukan dapat dilakukan dua kali setahun tergantung pada keadaan dan tingkat kesuburan tanah, dan umumnya dapat dilakukan menjelang musim hujan (oktober) dan menjelang musim kemarau (April). Untuk rumpum yang sudah berumur 4 tahun ke atas cukup diberi pupuk 2 kg per rumpun, cara perawatan ini dapat meningkatkan kualitas dari bambu yang dihasilkan.

PANDUAN BUDIDAYA LIDAH BUAYA DI POT ATAU POLYBAG

http://tipspetani.blogspot.com/2017/09/panduan-budidaya-lidah-buaya-di-pot.html


Cara menanam lidah buaya dalam polybag dalam polybag merupakan salah satu solusi tidak tersedianya lahan untuk menanam lidah buaya. Tanaman yang bernama latin aloe vera ini memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat dijadikan pengobatan berbagai penyakit seperti penyakit mag, penyembuh luka, atasi luka bakar, herpes (dompo), ketombe dan sebagainya. Selain itu, tanaman asli afrika ini juga bisa digunakan sebagai bahan minuman segar dengan diolah menjadi nata de coco. Oleh karena itu, tidak jarang dimanfaatkan untuk berwirausaha karena prospeknya cerah.

Bagi anda yang memiliki lahan sempit tetapi ingin sekali membudidayakan lidah buaya, berikut akan dijelaskan cara budidaya lidah buaya dalam polybag:

1. Polybag

Hal pertama yang harus anda ketahui adalah menentukan ukuran polybag. Ukuran polybag ini snagat penting karena sebagai tempat pertumbuhan lidah buaya. Pilihlah ukuran polybag yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Polybag dengan ukuran besar memang bagus untuk pertumbuhan lidah buaya, namun tidak efisien. Oleh karena itu, gunakanlah polybag paling minim berukuran diameter 20 cm.
2. Media tanam

Media tanam lidah buaya menggunakan tanah yang kering. Anda bisa menggunakan tanah yang dicampur dengan pasir dan pupuk kandang. Kemudian masukkan dalam polibag.

3. Cara menanam

Cara penanaman lidah buaya tidaklah sulit, hampir sama dengan tanaman yang lainnya. Caranya yaitu, ambil lidah buaya anakan (masih kecil) dan tanam seperti menanam tanaman lain. Namun, menanam lidah buaya jangan terlalu dalam dan dangkal karena dapat mengakibatkan bibit busuk dan roboh.

4. Pemupukan

Pupuk lidah buaya bisa menggunakan npk atau pupuk oganik. Npk bisa diberikan dua minggu sekali sebanyak 2 gr/polybag.

5. Penyiraman

Jangan terlalu sering menyiram lidah buaya karena akan menyebabkan busuk pada daun. Hal ini karena tanaman lidah buaya menyimpan banyak air sehingga anda tidak perlu repot menyiramnya.

6. Penempatan

Tempatkan lidah buaya di tempat yang teduh namun terkena sinar matahari secara langsung.

7. Panen

Panen perdana lidah buaya bisa dilakukan setelah umur 6 bulan. Cara panennya yakni dengan memetik menggunakan pisau pada daun yang paling luar. Begitulah cara budidaya lidah buaya dalam polibag yang bisa anda coba sebagai peluang untuk wirausaha.

CARA PEMBIBITAN TANAMAN KENTANG AGAR HASIL MELIMPAH

CARA PEMBIBITAN TANAMAN KENTANG AGAR HASIL MELIMPAH


Dalam budidaya kentang kita harus pintar dalam memilih varietas dan bibit yang unggul. Hendaknya cara yang banyak dijelaskan di buku atau di manapun percuma jika anda tidak mepraktikan di lapangan. tentunya akan berbeda jika kita berbicara dilapangan, namun saya akan memberikan ulasan setidaknya bisa membantu pekerjaan anda dalam berkebun. Istilah bibit kentang ini sebenarnya merupakan umbi yang akan dijadikan bibit atau yang akan ditanam bibit ini dapat berasal dari membibitkan sendiri atau membeli.

Apabila ingin menanam kentang untuk menghasilkan bibit perlu memperhatikan hal-hal berikut :



Lokasi

Lokasi penanamannya dipilih yang bersuhu udara sekitar 15-20oC. Lokasi ini tidak ditanami kentang dan tanaman sefamilinya sekitar 2-3 tahun. Jadi, lahan yang dipakai biasanya yang mempunyai pola penanaman tumpang gilir (rotasi). Tumpang gilir tersebut misalnya usai menanam kentang, lahan diberakan dulu, kemudian ditanami tanaman lain yang bukan sefamili selesai tanaman lain ini dipanen, lahan diberakan lagi. Dan kemudian, ditanami lagi dengan tanaman lain yang bukan sefamili. Begitu seterusnya sampai beberapa musim tanam. Baru kemudian, lahan bisa ditanami kentang. Jarak lokasi penanaman dengan tanaman lain yang sefamili minimal 360 m.
Umbi Kentang

Umbi yang akan ditanam perlu diseleksi dulu dan dipilih umbi yang sehat dan berasal dari tanaman yang bebas hama dan penyakit. Umbi yang digunakan mempunyai berat sekitar 30-80 gram. Bila beratnya kurang dari 30 gram, lebih baik jangan dipakai karena akan mempengaruhi mutu produksi nantinya. Demikian juga dengan umbi yang beratnya lebih dari 80 gram jangan digunakan karena lebih menguntungkan bila dijadikan kentang konsumsi. Selain itu, umbi berasal dari umbi yang dipanen pada kondisi tua betul.

Keadaan Lingkungan

Karena tujuan menanam untuk menghasilkan bibit, maka yang kita inginkan adalah umbi calon bibit bisa berjumlah banyak. Untuk itu ada beberapa perlakuan yang bisa dilaksanakan di lapangan.

  • Jarak tanamnya dipersempit berarti, jamlah tanaman per arealnya menjadi lebih banyak dibanding jumlah tanaman normalnya kalau penanamannya untuk keperluan konsumsi.
  • Dengan jarak tanam 10 x 70 cm, bisa meningkatkan bibit berbobot 30-45 gram dan 45-60 gram, masing-masing sekitar dan 0,5.
  • Jarak tanam 15 x 70 cm, jumlah peningkatannya antara 4,6% dan 3,1%.
  • Bila yang digunakan berukuran besar, dan kemudian umbinya dibelah, jumlah umbi yang diperoleh justru turun sebesar 2,7%.
  • Bila bibit yang ditanam dan kentang yang peka dengan Phytophtora dan penanamannya pada musim hujan, jarak tanam rapat mempunyai risiko tinggi. Jadi dalam hal ini, jarak tanam juga memperhitungkana jenis kentang apa yang ditanam dan kapan atau musim apa penanaman dilakukan.

Cara bertanam kentang untuk bibit tidak berbeda dengan cara bertanam kentang pada umumnya kentang untuk konsumsi.

Bila penanaman sudah dilakukan, lantas diketahui ada gejala serangan penyakit, segera tanaman ini dibuang. Bila yang diserang tanaman yang sudah berumbi, bisa dicoba dengan melakukan pemangkasan batang tanaman. Ini maksudnya, agar tanaman menumbuhkan tunas baru.

Biasanya, tunas baru masih dalam keadaan sehat dan untuk menghindari penyakit, tunas tersebut segera semprot dengan pestisida.

Ketika tanaman berumur 60-70 hari (tergantung dari genjah tidaknya varietas yang ditanam), tanaman mulai dipermatikan. Caranya dengan memotong rumpun batang tanaman atau dengan menyemprotkan herbisida, seperti Gramoson. Maksud pematian tersebut agar tanaman tidak diserang penyakit dan mencegah menjamurnya penyakit.

Setelah penatian, umbi-umbi dibiarkan tua di dalam tanah. Penanaman umbi dilakukan setelah umur panen. (Umur panen tergantung varietasnya). Dengan pemanenan umbi yang tua, kulit umbi menjadi kuat tidak mudah lecet luka (mengelupas). Yang perlu diketahui pula, umbi yang dipanen dalam usia tua bisa memperpendek umur umbi ketika disimpan di gudang (untuk penyimpanan lihat bab Panen dan Pascapanen). Jadi, umbi yang belum lama disimpan, sudah mulai bertunas. Ini berarti, umbi bisa cepat ditanam lagi.

Ubi untuk bibit hanya dapat diulang dua atau tiga kali pembibitan saja. Jadi, dari bibit pertama kali diperoleh atau anggap saja generasi pertama (F1), setelah ditanam akan menghasilkan umbi calon bibit generasi kedua (F2). Dari umbi itu, bila ditanam lagi akan dihasilkan generasi ketiga (F3). Generasi ketiga ini sebaiknya tidak ditanam lagi karena akan menurunkan produksi umbinya. Jadi, generasi ketiga ditanam hanya untuk keperluan konsumsi dan bukan bibit.
sumber : http://www.agrotani.com

CARA BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-budidaya-tanaman-bengkuang.html


Bengkoang ataupun bengkuang ini ialah tumbuhan yang berjenis menjalar. tumbuhan ini dapat mempunyai panjang yang mencapai panjang hingga 5 atau 6 meter dengan kebiasaannya menjalar serta membelit. Bengkuang ini diambil umbinya serta dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan, atau dibuat tepung, bahan baku obat dan bisa juga sebagai pangan olahan lainnya. 

Ada 2 varietas dari bengkoang yang dapat dibudidayakan di Indonesia yakni varietas genjah serta badur. Varietas genjah memiliki umur panen yang lebih cepat yakni sekitar 4-5 bulan sedangkan untuk badur panennya berumur sekitar 7-11 bulan. 

Budidaya bengkuang sendiri cocok jika dilakukan didataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl. Namun ketinggian yang paling ideal ialah 200-800 mpdl dengan memiliki curah hujan sekitar 700-1000 mm per tahunnya. Suhu ideal tumbuh diantara 25 sampai 28 derajat celsius. Tumbuhan bengkuang snediri tumbuh baik di tanah lempung berpasir dengan memiliki kandungan hara yang tinggi serta keasaman dikisaran 4,5-8 pH. berikut ini :



Cara Budidaya Bengkuang
1. Persiapan Benih Bengkuang


Benih dari bengkuang ini bisa didapatkan melalui 2 cara, yakni pertama dengan menyeleksi dari tanaman yang telah ada. Caranya dengan memilih beberapa tanaman yang terlihat sehat, lalu dibiarkan tanaman itu tumbuh berbunga hingga mengeluarkan polong. Sedangkan dari tanaman lainnya tetap dipangkasi bungannya, karena tanaman bengkuang yang bunganya tidak segera dipangkas, tidak akan memberikan hasil umbi. Polong yang telah tumbuh sampai tua, polong tersebut siap dipanen sebagai benih. Jika benih akan disimpan, sebaiknya jangan dulu dibuka kulit polongnya. Jikapun telah dibuka, harus disimpan ketempat yang kering serta tertutup dengan rapat. Dengan penyimpanan yang baiklah benih dapat bertahan sampai 1 tahun. Untuk cara kedua yakni dengan menyeleksi dari benih hasil panen. Dengan memilih beberapa umbi yang dengan kualitas yang bagus, dapat dilihat dari ukuran serta bentuknya. Lalu umbi disimpan ditempat yang mempunyai kelembaban yang cukup. Biarkanlah tunas tumbuh di umbi tersebut. Sesaat setelah tunas mulai tumbuh, lakukan seleksi pada tunas tersebut. Tunas yang paling bagus ialah tunas yang paling dekat dengan pusat dari umbi. Lalu tanaman bengkuang itu dibiarkan bunganya tumbuh sampai menghasilkan polong. Setelah polong ada, kemudian dapat dipanen dan dijadikan benih. Cara yang kedua ini dapat menghasilkan benih yang lebih bagus dan lebih baik dari cara pertama.

baca juga artikel tentang tanaman buah lainnya :



2. Pengolahan Tanah dan Penanaman
Untuk cara pengolahan tanah, tanah pertama - tama harus dibajak ataupun dicangkul dengan bertujuan agar tanah menjadi gembur. Lalu buat bedengan supaya drainase tanah berjalan dengan baik. Lebar bedengan seluas 1 meter dengan tinggi mencapai 20-25 cm, panjang bedengan harus disesuaikan dengan kontur dari tanah beserta jarak antar bedengan mencapai 40-50 cm. Setelah pengolahan tanah, lakukan penebaran ataupun campurkan dengan pupuk kandang ataupun kompos. Banyaknya pupuk dasar kira - kira 20 ton yang digunakan dalam per hektarnya. Lalu aduk sampai merata. Kemudian buat sebuah lubang tanam dengan cara ditugal dengan kedalaman 5-7cm dan dalam 1 bedeng dibuat 2 baris lubang yang memiliki jarak dalam barisnya 25 cm serta jarak antar barisnya 30 cm. kemudian masukkan benih bengkuang disetiap tugalan sebanyak 1 biji dan timbun dengan menggunakan tanah dan siram sedikit agar kelembapan tanah terjaga. Kebutuhan benih dari bengkuang kira - kira mencapai 25-30 Kg per hektarnya. Catatan, untuk sebelum melakukan penanaman, sebaiknya benih bengkuang direndam terlebih dahulu sampai 6-12 jam, dan tiriskan serta biarkan selama 1 hari lamanya. Dari sana akan terlihat calon - calon tunas yang akan tumbuh pada biji bengkuang. Setelah itu bibit dapat ditanam.

3. Perawatan Budidaya Bengkuang
Bengkuang ini termasuk kedalam tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan atau kemarau. Tapi jika yang terjadi kekeringan ekstrim, harus dilakukan penyiraman yang secukupnya. Dan untuk catatan, jangan dilakukan penyiraman setengah basah karena akan menjadikan tumbuhan mati serta layu. Ketika benih telah berumur 2 minggu, biasanya telah terlihat batang dan mulai menjalar. Disaat kondisi ini dapat dilakukannya penyiangan tergantung dari kondisi lahan. Disaat ini jugalah penyulaman dilakukan bagi tanaman bengkuang yang tidak tumbuh. Gunakan kacang tanah untuk penyulaman karena kacang tanah memiliki fungsu dalam memperkaya nitrogen ditanah. Diumur memasuki 3 minggu, tambahkanlah pupuk kompos kering atau bisa dengan menggunakan sekam ayam. Dan ketika mencapai 1 bulan, lakukan proses pengguntingan pucuk daun di semua tumbuhan yang ada. lakukan juga pengguntingan disaat bengkuang berumur 2 bulan serta bulan 3,5, ini dilakukan untuk memancing tunas baru yang akan tumbuh dan perkembangan umbi menjadi lebih cepat serta dilakukan apabila bunga 80% telah mekar.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Budidaya bengkuang ini sendiri biasanya tidak mempunyai hama ataupun penyakit. namun tetap harus diperhatikan jika timbulnya bercak daun, tungau daun merah serta kumbang dengan cara rotasi tumbuhan dengan palawija lain, pengolahan tanah harus sempurna, sanitas kebun serta pemilihan benih ataupun bibit yang baik.

5. Pemanenan Budidaya Bengkuang

Tumbuhan bengkuang ini mulai dapat dipanen diumur 4 bulan dengan cara dicabut ataupun digali. Budidaya bengkuang yang benar dan baik dapat menghasilkan 7-8 ton per hektarnya
sc :deedzarinthebest

CARA YANG BENAR BUDIDAYA NANGKA MADU

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-yang-benar-budidaya-nangka-madu.html


1. Pemilihan Benih Nangka Madu
Benih yang digunakan untuk budidaya Nangka Madu ini haruslah yang sehat dan juga subur. Dengan membuat lubang yang berukuran 60 x 60 x 60 cm dan lubang tersebut dibiarkan dalam jangka waktu 1 hingga 2 hari lamanya. Untuk melakukan tahapan penanaman benih, dilakukan dengan membuat lubang yang ukurannya sebesar polybag yang terdapat dipertengahan lubang penanaman. Lepaskan polybag dan tanamkanlah benih didalam lubang yang telah disediakan. Setelah itu padatkan tanah yang ada dikeliling pangkal dengan keras dan sempurna, kemudia siram benih yang telah ditanam tersebut dengan air secukupnya agar tidak terlalu kering. Benih yang baru ditanam harus diikat dengan menggunakan kayu yang panjang dalam mendapatkan pertumbuhan pokok yang tegak lurus. Benih dari Nangka Madu ini juga perlu dilindungi dengan menggunakan dau kelapa guna mengurangkan kesan tegasan yang ada di ladang. Buat kondisi kelembapan tanah yang maksimal dengan cara melindungi bagian pangkal benih.

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-yang-benar-budidaya-nangka-madu.html
2. Pengairan Nangka Madu
Pengairan menjadikan sistem yang sangat diperlukan disaat pokok nangka yang telah matang, apalagi telah mencapai kondisi berbunga dan juga berbuah. Sistem pengairan yang biasa digunakan untuk budidaya Nangka Madu ini ialah pengairan titis karena proses pengairannya yang sangatlah baik namun memerlukan cost pembangunan, operasi dan juga penyelenggaraan yang sangat rendah. Di sistem pengairan titis ini, air yang ditapis dibekalkan terus untuk setiap pokok nangka dengan cara perlahan dan juga bisa menggunakan penyebaran yang telah dipasang disatu rangkaian pipa yang ada dilokasi yang telah ditentukan.

baca juga artikel tentang tanaman buah lainnya :
CARA BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG
CARA BENAR BUDIDAYA TANAMAN BUAH TIN


http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-yang-benar-budidaya-nangka-madu.html
3. Panen Nangka Madu
Ciri buah Nangka Madu yang telah matang biasanya ditandai dengan tangka yang terlihat menciut dan juga dibagian tangkal buahnya membengkak. Jika diketok - ketok, buah Nangka Madu ini mengeluarkan bunyi kosong atau tidak padat. Nangka Madu ini biasanya akan cepat proses pematangan jika buahnya dibungkus. Pembungkusann sendiri dilakukan supaya terhindari dari hama seperti lalat buah. Buah Nangka Madu yang dibungkus ketika ukurannya mencapai 8-10 cm dan boleh dipetik ketika 14 minggu setelah pembungkusan.

CARA MUDAH BUDIDAYA SAWI PUTIH

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-mudah-budidaya-sawi-putih.html

Petsai atau sawi putih adalah jenis tanaman sayur daun yang berasal dari familiki Cruferae atau kubis-kubisan. Tanaman sawi putih ini konon berasal dari Tiongkok dan Asia Timur dan telah dibudidayakan sejak 2500 tahun yang lalu. Sawi putih banyak digemari masyarakat karena memiliki rasa yang enak dan juga kaya akan vitamin A, vitamin B dan vitamin C. 
http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-mudah-budidaya-sawi-putih.html


Cara Budidaya Sawi Putih
Syarat Tumbuh

Sawi atau Petsai akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 1000 mdpl, yang memiliki suhu sekitar 19-21 derajat celcius, memiliki kelembaban udara sekitar 80%-90% serta memiliki curah hujan sekitar 100 sampai 1500 mm/tahun. Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi, sawi putih akan tetap tumbuh namun kurang subur.

Persiapan Bibit Sawi Putih

Untuk setiap hektar lahan dibutuhkan sekitar 200 hingga 250 gram benih. Jika benih sudah disiapkan, selanjutnya semaikan benih ke media semai yang telah disiapkan sebelumnya. Media semai tersebut dibuat dengan mencampurkan tanam dengan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 3:1 atau 2:1. Media semai yang telah dicampur selanjutnya disaring dengan menggunakan ayakan pasir lalu dimasukkan ke dalam bumbungan semai yaitu semacam polybag yang terbuat dari daun pisang. Setiap hektar lahan dibutuhkan sebanyak 34.000 hingga 35.00 bumbungan semai.


Selanjutnya, buatlah bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan tinggi sekitar 15-20 cm untuk menyemaikan benih. Bagian sisi-sisi bedengan diberi pembatas dengan menggunakan bilah bambu atau kayu.

Sehari sebelum penyebaran benih, media semai disiram hingga bagian dasar bumbungan agar lembab. Benih ditanam satu per satu secara berurutan pada bagian tengah media. Setelah benih ditanam, timbun kembali permukaan media bumbungan dengan media semai setinggi 0,5 cm. Setelah itu, tutup bedengan persemaian selama 3-4 hari dengan menggunakan karung, daun pisang atau plastik hingga benih mulai berkecambah.

Setelah benih mulai berkecambah, buka penutup bedengan dan siram secara rutin agar kelembaban media semai terjaga. Jika bibit nampak terserang penyakit dumping off (bibit rebah), lakukan penyemprotan dengan menggunakan fungisida benlate dengan dosis 1 g/liter air atau orthocide dengan dosis 3 g/liter air.Setelah bibit berumur 18-20 hari atau bibit telah memiliki 2 helai daun sejati, bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.

Persiapan Lahan Tanam

Lakukan penyiangan pda gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di lahan tanam, setelah itu, tanah pada lahan tanam yang akan digunakan untuk budidaya sawi putih di gemburkan terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul. Jika pH tanah kurang dari 5,0, maka lakukan pengapuran.

Setelah itu lakukan pemupukan dasar pada lahan dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos. Selain menggunakan dua pupuk itu dapat pula menggunakan pupuk NPK.

Penanaman Sawi Putih

Sebelum menanam sawi, buatlah lubang tanam sedalam cangkul atau berukuran sekitar 30 cm x 30 cm x 30 cm dengan jarak tanam sekitar 50 cm x 60 cm. Waktu yang baik untuk melakukan penanaman yaitu pada pagi atau sore hari. Jika lubang tanam sudah iap, selanjutnya lakukan penanaman. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam, lalu masukkan tanah halus sedikit demi sedikit dan tekan perlahan agar bibit berdiri tegak. Setelah itu, siram bibit dengan menggunakan air hingga benar-benar basah.

Pemeliharaan Sawi Putih

Penyiraman

Penyiraman dilakukan sebanyak 1-2 kali sehari pada awal tanam yaitu pada pagi dan sore hari.

Pemupukan Susulan dan Sanitasi Lahan
Pemupukan susulan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu saat sawi putih berumur 2 minggu dan 4 minggu. Pupuk yang diberikan berupa pupuk urea. Za dan KCl. Pemberian pupuk ini dilakukan dengan cara melingkari tajuk tanam sejauh 15-20 cm dengan kedalaman sekitar 10 cm – 15 cm. Sanitasi lahan dilakukan 1-2 kali sebelum pemupukan yaitu saat tanaman berumur 2 minggu dan 4 minggu.

Pencegahan Hama dan Penyakit
Untuk mencegah hama dan penyakit, lakukan penyemprotan pestisida secara rutin setiap 1-2 minggu sekali dengan dosis sesuai dengan populasi hama.

Penjarangan dan Penyulaman
ketika tanaman sawi berumur sekitar 10-15 hari, lakukan penjarangan. Karena tanaman sawi putih berumur pendek yaitu hanya 2-3 bulan saja, penyulaman hampir tidak dilakukan. Namun, jika ada tanaman mati harus segera diganti dengan bibit yang baru.
Masa Panen Sawi Putih

Sawi putih/Petsai yang sudah berumur 25-65 hari (bergantung pada varietasnya) sudah siap untuk dipanen. Ciri-ciri sawi putih yang siap panen yaitu krop kompak dan berukuran besar. Cara memanen sawi putih yaitu dengan memotong bagian batang di atas tanah dengan pisau tajam.

CARA MUDAH BUDIDAYA POHON KELOR


Kelor yang mempunyai nama latinnya Moringa oleifera adalah tanaman yang mempunyai banyak manfaat dibidang kesehatan baik itu daun, kulit batang atau juga buah serta bijinya. Tanaman Daun Kelor dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 7 meter atau bahkan ada 12 meter. Dengan memiliki batang yang berkayu, tegak, berwarna putih kotor, kulit yang tipis serta permukaannya yang kasar. Buah dari Kelor ini memiliki bentuk segitiga memanjang yang sebut dengan kelentang, yang dapat disayur. Cara budidaya Kelor sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan biji atau juga dengan menggunakan stek dari batang. Tanaman Kelor ini mudah untuk ditanam dan juga mempunyai daya tahan yang sangat baik jika terjadi perubahan musim. Untuk memulai budidaya Kelor, berikut ini cara budidaya daun Kelor agar menguntungkan dan mudah.

1. Persiapan Bibit Kelor dari Biji
Jika anda memilih menanam Kelor mulai dari biji, yang pertama yang dilakukan ialah dengan memilih biji kelor dengan ualtas yang baik dibanding dengan polong yang telah tua. Dengan membuka kulit polong dan diambil biji kelor tersebut kemudian dijemur dibawah terik matahari selama kurang lebih 1 hari, diangkat lalu diletakkan diarea yang teduh. Sediakan tempat penyemaian dapat di nampan semaian, pelatik polybag atau juga dapat melakukan penyemaian ditanah dengan membuat bedengan. Media diisi dengan campuran tanah dan juga pupuk kandang, dan terlebih dahulu biji direndam didalam air hangat sebelum ditanam, pilihlah biji yang tenggelam dibanding yang mengapung karena kualitasnya. Setelah memilih biji, semaikan biji di media penyemaian ditempat yang teduh, lakukan penyiraman dengan teratur dalam menjaga kelembaban dari persemaian sampai tidak terlalu basah. Kecambah akan mulai nampak ketika berumur 7-12 hari. Setelah tumbuh mencapai 15cm, pindahkan kedalam polybag yang ukurannya lebih besar hingga bibit siap dipindahkan kedalam tanam permanen.

2. Persiapan Bibit Kelor dari Stek Batang
Selain dengan menggunakan biji juga dapat menggunakan teknik stek batang dengan cara potong satu tangkai dari batang Kelor dengan menggunakan pisau yang sangat tajam dengan panjang antara 30 hingga 50 cm. Tangkai yang akan dipilih untuk menjadi bibit ialah tangkai yang tidak tua dan juga tidak muda dengan memiliki diameter sekitar 3-5 cm. Pemotongan dilakukan dengan datar supaya area akar yang akan tumbuh menjadi semakin banyak. Masukkan hasil dari portongan tangkai yang akan dijadikan bibit kedalam polybag dan meletakkannya diarea yang teduh, dengan melakukan penyirama ada bibit Kelor.

3. Persiapan Lubang Tanam
Lubang tanam yang disiapkan untuk budidaya Kelor ini dengan dimensi 40 x 40 dan memiliki kedalaman 30 hingga 40 cm yang diisi dengan menggunakan pupu kandang dan juga setelah itu dibiarkan 1 minggu sebelum melakukan penanaman.

4. Penanaman Kelor
Bibit dari pohon Kelor yang telah mencapai ketinggian 30-50 cm untuk hasil dari persemaian biji bisa dipindahkan kelahan yang telah disiapkan dengan cara merobek polybag dengan cara perlahan dan juga masukkan bibit ke lubang tanam. Tutup kembali lubang dengan menggunakan tanah sisa yang ada disekitaran lubang, dan padatkan. Setelah itu lakukan penyiraman. Untuk bibit dari hasil stek sendiri bisa dipindahkan jika bibit Kelor telah mengeluarkan daun yang segar dan juga akat telah tumbuh dari batang.

5. Merawat Pohon Kelor
Perawatan pohon Kelor tidak sulit, dengan melakukan penyiraman yang rutin serta pemangkasan dari batang saat diperlukan.

PANDUAN BUDIDAYA TANAMAN BUAH DUKU YANG BENAR

 http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/panduan-budidaya-tanaman-buah-duku-yang.html

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/panduan-budidaya-tanaman-buah-duku-yang.html



Duku merupakan salah satu jenis buah-buahan yang merupakan anggota dari suku Meliaceae. Tanaman duku berasal dari Asia Tenggara sebelah barat. Buah duku hampir sama dengan buah langsat, celoring, dan lainnya dengan berbagai variasi. Duku merupakan tumbuhan identitas provinsi Sumatera Selatan.

Pohon duku dapat mencapai ketinggian sekitar 30 meter. Batang pohon ini biasanya beralur dengan banir pipih muncul ke permukaan tanah. Kulit kayunya berwarna kelabu dengn bintik gelap dan jingga serta mengandung getah kental. Buah duku merupakan buah buni berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang dengan kulit buah berukuran sekitar 6 mm. Biji berwarna hijau terbungkus salut biji berwarna putih bening dan tebal, berair dan memiliki rasa masam hingga manis.



1. Syarat Tumbuh Tanaman Duku
Tanaman duku dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki ketinggian tidak lebih dari 650 mdpl dengan curah hujan sekitar 15 mm – 2500 mm per tahun dan suhu sekitar 19°C. Tanah yang baik digunakan untuk budidaya yaitu tanah yang subur, kaya akan bahan organik, dan memiliki aerasi yang baik dengan derajat keasaman atau pH sekitar 6-7.

2. Persiapan Bibit Tanaman Duku
Benih yang akan dijadikan bibit di semai terlebih dahulu, media semai berupa campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan sekitar 1 : 1. Persemaian tersebut dapat dilakukan di bedengan, keranjang ataupun polybag. Bibit semai disiram sebanyak 1-2 kali sehari secukupnya jangan berlebih. Setelah berumur sekitar 2 hingga 3 bulan dan bibit telah memiliki tinggi sekitar 30-40 cm dapat di pindah tanamkan ke lahan tanam.
http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/panduan-budidaya-tanaman-buah-duku-yang.html

3. Persiapan Lahan Tanaman Duku
Lahan yang akan dijadikan lahan tanam duku di bersihkan terlebih dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, selanjutnya tanah digemburkan. Apabila lahan memiliki pH kurang dari pH yang ditentukan maka lakukan pengapuran. 1 hingga 2 bulan sebelum tanam, buatlah lubang tanam berukuran sekitar 0,6 m x 0,6 m x 0,6 m dengan jarak tanam sekitar 8 m x 8 m.

4. Penanaman Tanaman Duku
Setelah semua sudah siap, lakukan penanaman. Tanamkan bibit dalam lubang tanam yang telah dibuat selanjutnya timbun dan lakukan penyiraman setelahnya.

5. Pemeliharan Tanaman Duku
Penyiangan
Lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman duku agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak berebut nutrisi dengan gulma tersebut.
Pemupukan Tanaman Duku
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik , urea , TSP dan ZA dengan dosis sesuai dengan kondisi dan ukuran pada tanaman duku.
Penyiraman
Lakukan penyiraman yang cukup apabila pada musim kemarau, namun apabila tanaman telah tumbuh dengan kokoh maka penyiraman dapat dilakukan seperlunya saja.

6. Pemanenan Duku
http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/panduan-budidaya-tanaman-buah-duku-yang.html
Tanaman duku berbunga sekaligus berbuah setelah berumur sekitar 12 tahun bahkan lebih. Namun apabila di tanaman dari bibit hasil cangkok atau sambung akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 8 tahun.

Pemanenan dilakukan dengan cara memanjat pohon dan memotong tandan buah yang matang dengan menggunakan pisau atau gunting pangkas. Pemotongan tandan tersebut harus dilakukan dengan hati-hati agar batang tidak terluka karena bunga berikutnya akan muncul di sekitar tandan yang dipotong.

PENGARUH BAHAN ORGANIK PADA PROSES KESUBURAN TANAH

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/hubungan-bahan-organik-pada-proses.html



Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.


Sumber Bahan Organik


Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.


Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan organik. Bahan organik tanah selain dapat berasal dari jaringan asli juga dapat berasal dari bagian batuan.




Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H dan O.




Humus
Humus merupakan salah satu bentuk bahan organik. Jaringan asli berupa tubuh tumbuhan atau fauna baru yang belum lapuk terus menerus mengalami serangan-serangan jasad mikro yang menggunakannya sebagai sumber energinya dan bahan bangunan tubuhnya. Hasil pelapukan bahan asli yang dilakukan oleh jasad mikro disebut humus. Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah atas. Definisi humus yaitu fraksi bahan organik tanah yang kurang lebih stabil, sisa dari sebagian besar residu tanaman serta binatang yang telah terdekomposisikan.


Humus merupakan bentuk bahan organik yang lebih stabil, dalam bentuk inilah bahan organik banyak terakumulasi dalam tanah. Humus memiliki kontribusi terbesar terhadap durabilitas dan kesuburan tanah. Humuslah yang aktif dan bersifat menyerupai liat, yaitu bermuatan negatif. Tetapi tidak seperti liat yang kebanyakan kristalin, humus selalu amorf (tidak beraturan bentuknya).


Humus merupakan senyawa rumit yang agak tahan lapuk (resisten), berwarna coklat, amorf, bersifat koloidal dan berasal dari jaringan tumbuhan atau hewan yang telah diubah atau dibentuk oleh berbagai jasad mikro. Humus tidaklah resisten sama sekali terhadap kerja bakteri. Mereka tidak stabil terutama apabila terjadi perubahan regim suhu, kelembapan dan aerasi.Adanya humus pada tanah sangat membantu mengurangi pengaruh buruk liat terhadap struktur tanah, dalam hal ini humus merangsang granulasi agregat tanah. Kemampuan humus menahan air dan ion hara melebihi kemampuan liat. Tinggi daya menahan (menyimpan) unsur hara adalah akibat tingginya kapasitas tukar kation dari humus, karena humus mempunyai beberapa gugus yang aktif terutama gugus karboksil. Dengan sifat demikian keberadaan humus dalam tanah akan membantu meningkatkan produktivitas tanah.




Sifat dan Ciri Humus


  • Bersifat koloidal seperti liat tetapi amorfous.
  • Luas permukaan dan daya jerap jauh melebihi liat.
  • Kapasitas tukar kation 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g.
  • Daya jerap air 80-90% dari bobotnya, liat hanya 15-20%.
  • Daya kohesi dan plastisitasnya rendah sehingga mengurangi sifat lekat dari liat dan membantu granulasi agregat tanah.
  • Misel humus tersusun dari lignin, poliuronida, dan protein liat yang didampingi oleh C, H, O, N, S, P dan unsur lainnya.
  • Muatan negatif berasal dari gugus -COOH dan -OH yang tersembul di pinggiran dimana ion H dapat digantikan oleh kation lain.
  • Mempunyai kemampuan meningkatkan unsur hara tersedia seperti Ca, Mg, dan K.
  • Merupakan sumber energi jasad mikro.
  • Memberikan warna gelap pada tanah.


Faktor yang Mempengaruhi Bahan Organik Tanah


Diantara sekian banyak faktor yang mempengaruhi kadar bahan organik dan nitrogen tanah, faktor yang penting adalah kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah dan drainase.


Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan N. Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm (15-20%). Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi di lapisan atas.




Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Makin ke daerah dingin, kadar bahan organik dan N makin tinggi. Pada kondisi yang sama kadar bahan organik dan N bertambah 2 hingga 3 kali tiap suhu tahunan rata-rata turun 100C. bila kelembaban efektif meningkat, kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal itu menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah.


Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat maka makin tinggi kadar bahan organik dan N tanah, bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organik cepat habis.


Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik. Disamping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah juga mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda dengan padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini saling berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri (Hakim et al, 1986).


Peranan Bahan Organik Bagi Tanah


Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat.


Bahan organik umumnya ditemukan dipermukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation berasal dari bahan organik. Ia merupakan sumber hara tanaman. Disamping itu bahan organik adalah sumber energi bagi sebagian besar organisme tanah. Dalam memainkan peranan tersebut bahan organik sangat ditentukan oleh sumber dan susunannya, oleh karena kelancaran dekomposisinya, serta hasil dari dekomposisi itu sendiri.




Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Fisika Tanah


  • Meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Hal ini dapat dikaitkan dengan sifat polaritas air yang bermuatan negatif dan positif yang selanjutnya berkaitan dengan partikel tanah dan bahan organik. Air tanah mempengaruhi mikroorganisme tanah dan tanaman di atasnya. Kadar air optimal bagi tanaman dan mikroorganisme adalah 0,5 bar/ atmosfer.
  • Warna tanah menjadi coklat hingga hitam. Hal ini meningkatkan penyerapan energi radiasi matahari yang kemudian mempengaruhi suhu tanah.
  • Merangsang granulasi agregat dan memantapkannya
  • Menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat.


Salah satu peran bahan organik yaitu sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah. Menurut Arsyad (1989) peranan bahan organik dalam pembentukan agregat yang stabil terjadi karena mudahnya tanah membentuk kompleks dengan bahan organik. Hai ini berlangsung melalui mekanisme:
  • Penambahan bahan organik dapat meningkatkan populasi mikroorganisme tanah, diantaranya jamur dan cendawan, karena bahan organik digunakan oleh mikroorganisme tanah sebagai penyusun tubuh dan sumber energinya. Miselia atau hifa cendawan tersebut mampu menyatukan butir tanah menjadi agregat, sedangkan bakteri berfungsi seperti semen yang menyatukan agregat.
  • Peningkatan secara fisik butir-butir prima oleh miselia jamur dan aktinomisetes. Dengan cara ini pembentukan struktur tanpa adanya fraksi liat dapat terjadi dalam tanah.
  • Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan bagian-bagian pada senyawa organik yang berbentuk rantai panjang.
  • Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan antar bagian negatif liat dengan bagian negatif (karbosil) dari senyawa organik dengan perantara basa dan ikatan hidrogen.
  • Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan antara bagian negatif liat dan bagian positf dari senyawa organik berbentuk rantai polimer.


Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Kimia Tanah


Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation (KTK). Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation (KTK) tanah berasal dari bahan organik. Bahan organik dapat meningkatkan kapasitas tukar kation dua sampai tiga puluh kali lebih besar daripada koloid mineral yang meliputi 30 sampai 90% dari tenaga jerap suatu tanah mineral. Peningkatan KTK akibat penambahan bahan organik dikarenakan pelapukan bahan organik akan menghasilkan humus (koloid organik) yang mempunyai permukaan dapat menahan unsur hara dan air sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian bahan organik dapat menyimpan pupuk dan air yang diberikan di dalam tanah. Peningkatan KTK menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara.


Unsur N,P,S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikroorganisme, sehingga terhindar dari pencucian, kemudian tersedia kembali. Berbeda dengan pupuk komersil dimana biasanya ditambahkan dalam jumlah yang banyak karena sangat larut air sehingga pada periode hujan terjadi kehilangan yang sangat tinggi, nutrien yang tersimpan dalam residu organik tidak larut dalam air sehingga dilepaskan oleh proses mikrobiologis. Kehilangan karena pencucian tidak seserius seperti yang terjadi pada pupuk komersil. Sebagai hasilnya kandungan nitrogen tersedia stabil pada level intermediet dan mengurangi bahaya kekurangan dan kelebihan.




Bahan organik berperan sebagai penambah hara N, P, K bagi tanaman dari hasil mineralisasi oleh mikroorganisme. Mineralisasi merupakan lawan kata dari immobilisasi. Mineralisasi merupakan transformasi oleh mikroorganisme dari sebuah unsur pada bahan organik menjadi anorganik, seperti nitrogen pada protein menjadi amonium atau nitrit. Melalui mineralisasi, unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman.




Meningkatkan kation yang mudah dipertukarkan dan pelarutan sejumlah unsur hara dari mineral oleh asam humus. Bahan organik dapat menjaga keberlangsungan suplai dan ketersediaan hara dengan adanya kation yang mudah dipertukarkan. Nitrogen, fosfor dan belerang diikat dalam bentuk organik dan asam humus hasil dekomposisi bahan organik akan mengekstraksi unsur hara dari batuan mineral.
Mempengaruhi kemasaman atau pH. Penambahan bahan organik dapat meningkatkan atau malah menurunkan pH tanah, hal ini bergantung pada jenis tanah dan bahan organik yang ditambahkan. Penurunan pH tanah akibat penambahan bahan organik dapat terjadi karena dekomposisi bahan organik yang banyak menghasilkan asam-asam dominan. Sedangkan kenaikan pH akibat penambahan bahan organik yang terjadi pada tanah masam dimana kandungan aluminium tanah tinggi , terjadi karena bahan organik mengikat Al sebagai senyawa kompleks sehingga tidak terhidrolisis lagi .


Peranan bahan organik terhadap perbaikan sifat kimia tanah tidak terlepas dalam kaitannya dengan dekomposisi bahan organik, karena pada proses ini terjadi perubahan terhadap komposisi kimia bahan organik dari senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses yang terjadi dalam dekomposisi yaitu perombakan sisa tanaman atau hewan oleh miroorganisme tanah atau enzim-enzim lainnya, peningkatan biomassa organisme, dan akumulasi serta pelepasan akhir. Akumulasi residu tanaman dan hewan sebagai bahan organik dalam tanah antara lain terdiri dari karbohidrat, lignin, tanin, lemak, minyak, lilin, resin, senyawa N, pigmen dan mineral, sehingga hal ini dapat menambahkan unsur-unsur hara dalam tanah.


Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Biologi Tanah


Jumlah dan aktivitas metabolik organisme tanah meningkat. Secara umum, pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme. Bahan organik merupakan sumber energi dan bahan makanan bagi mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Mikroorganisme tanah saling berinteraksi dengan kebutuhannya akan bahan organik karena bahan organik menyediakan karbon sebagai sumber energi untuk tumbuh.


Kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik meningkat. Bahan organik segar yang ditambahkan ke dalam tanah akan dicerna oleh berbagai jasad renik yang ada dalam tanah dan selanjutnya didekomposisisi jika faktor lingkungan mendukung terjadinya proses tersebut. Dekomposisi berarti perombakan yang dilakukan oleh sejumlah mikroorganisme (unsur biologi dalam tanah) dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Hasil dekomposisi berupa senyawa lebih stabil yang disebut humus. Makin banyak bahan organik maka makin banyak pula populasi jasad mikro dalam tanah.


Peranan Bahan Organik Bagi Tanaman


Bahan organik memainkan beberapa peranan penting di tanah. Sebab bahan organik berasal dari tanaman yang tertinggal, berisi unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik mempengaruhi struktur tanah dan cenderung untuk menjaga menaikkan kondisi fisik yang diinginkan. Peranan bahan organik ada yang bersifat langsung terhadap tanaman, tetapi sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah.


Pengaruh Langsung Bahan Organik pada Tanaman


Melalui penelitian ditemukan bahwa beberapa zat tumbuh dan vitamin dapat diserap langsung dari bahan organik dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Dulu dianggap orang bahwa hanya asam amino, alanin, dan glisin yang diserap tanaman. Serapan senyawa N tersebut ternyata relatif rendah daripada bentuk N lainnya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa bahan organik mengandung sejumlah zat tumbuh dan vitamin serta pada waktu-waktu tertentu dapat merangsang pertumbuhan tanaman dan jasad mikro.


Bahan organik ini merupakan sumber nutrien inorganik bagi tanaman. Jadi tingkat pertumbuhan tanaman untuk periode yang lama sebanding dengan suplai nutrien organik dan inorganik. Hal ini mengindikasikan bahwa peranan langsung utama bahan organik adalah untuk menyuplai nutrien bagi tanaman. Penambahan bahan organik kedalam tanah akan menambahkan unsur hara baik makro maupun mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan, sehingga pemupukan dengan pupuk anorganik yang biasa dilakukan oleh para petani dapat dikurangi kuantitasnya karena tumbuhan sudah mendapatkan unsur-unsur hara dari bahan organik yang ditambahkan kedalam tanah tersebut. Efisiensi nutrisi tanaman meningkat apabila pememukaan tanah dilindungi dengan bahan organik.


Pengaruh Tidak Langsung Bahan Organik pada Tanaman


Sumbangan bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman merupakan pengaruhnya terhadap sifat-sifat fisik, kimia dan biologis dari tanah. Bahan organik tanah mempengaruhi sebagian besar proses fisika, biologi dan kimia dalam tanah. Bahan organik memiliki peranan kimia di dalam menyediakan N, P dan S untuk tanaman peranan biologis di dalam mempengaruhi aktifitas organisme mikroflora dan mikrofauna, serta peranan fisik di dalam memperbaiki struktur tanah dan lainnya.


Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang tumbuh di tanah tersebut. Besarnya pengaruh ini bervariasi tergantung perubahan pada setiap faktor utama lingkungan. Sehubungan dengan hasil-hasil dekomposisi bahan organik dan sifat-sifat humus maka dapat dikatakan bahwa bahan organik akan sangat mempengaruhi sifat dan ciri tanah.


Peranan tidak langsung bahan organik bagi tanaman meliputi :
  • Meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman. Bahan organik dapat meningkatkan kemampuan tanah menahan air karena bahan organik, terutama yang telah menjadi humus dengan ratio C/N 20 dan kadar C 57% dapat menyerap air 2-4 kali lipat dari bobotnya. Karena kandungan air tersebut, maka bahan organik terutama yang sudah menjadi humus dapat menjadi penyangga bagi ketersediaan air.
  • Membentuk kompleks dengan unsur mikro sehingga melindungi unsur-unsur tersebut dari pencucian. Unsur N,P,S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikroorganisme, sehingga terhindar dari pencucian, kemudian tersedia kembali.
  • Meningkatkan kapasitas tukar kation tanah Peningkatan KTK menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara.
  • Memperbaiki struktur tanah Tanah yang mengandung bahan organik berstruktur gembur, dan apabila dicampurkan dengan bahan mineral akan memberikan struktur remah dan mudah untuk dilakukan pengolahan. Struktur tanah yang demikian merupakan sifat fisik tanah yang baik untuk media pertumbuhan tanaman. Tanah yang bertekstur liat, pasir, atau gumpal akan memberikan sifat fisik yang lebih baik bila tercampur dengan bahan organik.
  •  Mengurangi erosi
  • Memperbaiki agregasi tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat.
  • Menstabilkan temperatur. Bahan organik dapat menyerap panas tinggi dan dapat juga menjadi isolator panas karena mempunyai daya hantar panas yang rendah, sehingga temperatur optimum yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya dapat terpenuhi dengan baik.
  • Meningkatkan efisiensi pemupukan


Secara umum, pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Demikian pula dengan peranannya dalam menanggulangi erosi dan produktivitas lahan. Penambahan bahan organik akan lebih baik jika diiringi dengan pola penanaman yang sesuai, misalnya dengan pola tanaman sela pada sistem tumpangsari. Pengelolaan tanah atau lahan yang sesuai akan mendukung terciptanya suatu konservasi bagi tanah dan air serta memberikan keuntungan tersendiri bagi manusia.




Macam-Macam Bahan Organik


Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah, biasanya berupa pupuk. Pupuk merupakan bahan baik alami maupun buatan yang ditambahkan pada tanah supaya kesuburan tanah dapat meningkat. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari alam yaitu dari sisa-sisa organisme hidup baik sisa tanaman maupun sisa hewan yang mengandung unsur-unsur hara baik makro maupun mikro yang yang dibutuhkan oleh tumbuhan supaya dapat tumbuh dengan subur. Pupuk organik terbuat dari bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, diombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur-usur yang dapat digunakan oleh tanaman, tanpa mencemari tanah dan air.


Pupuk organik dapat berupa pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair biasanya berupa saringan dari pupuk padat. Pupuk cair ini dimaksudkan agar penggunannya lebih mudah, tidak mengandung kotoran, dan sekaligus menjaga kelembaban tanah. Pupuk padat dapat berupa pupuk hijau, pupuk serasah, kompos, maupun pupuk kandang. Kesemuanya akan berpengaruh positif terhadap tanah jika pemberiannya ke tanah setelah pupuk.


PUPUK PADAT ATAU KERING


Pupuk Hijau


Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara. Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain :
  • mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
  • mencegah adanya erosi
  • dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
  • sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik.


Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu :
  • tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air
  • pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit
  • dapat menimbulkan persaingan dngan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari.




Pupuk Seresah


Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misalnya jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :
  • dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan
  • mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air
  • menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
  • menghambat pertumbuhan gulma
  • menjaga tekstur tanah tetap remah
  • menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan
  • memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus


Pupuk Kompos


Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebgai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifikasi mengenai kompos. Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercmpur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta megurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.


Pupuk Kandang


Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian organik.


Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu :
  • Pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan poduksi pertanian. Hal ini disebakan tanah lebih banyak menahan air lebih banyak sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh bulu akar.
  • Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting unuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain.
  • Pupuk kandang banyak mengandung mikrooganisme yang dapat membantu pembentukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.




PUPUK CAIR


Pupuk oganik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa.


Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.


Penggunaan pupuk cair dapat memudahkan dan menghemat tenaga. Keuntungan pupuk cair antara lain :
  • pengerjaan pemupukan akan lebih cepat
  • penggunaanya sekaligus melakukan perlakuan penyiraman sehingga dapat menjaga kelembaban tanah
  • aplikasinya bersama pestisida organik berfungsi sebagai pencegah dan pemberantas penggangu tanaman.
  • Jenis tanaman pupuk hijau yang sering digunakan untuk pembuatan pupuk cair misalnya daun johar, gamal, dan lamtorogung (Harjono, 2000).




MULSA (PENUTUP TANAH)


Mulsa atau penutup tanah sangat penting dan berpengaruh positif terhadap tanah maupun tanaman. Dalam peranannya untuk peningkatan kesuburan tanah, mulsa yang paling baik adalah mulsa yang berasal dari limbah pertanian seperti jerami padi, seresah dan ilalang, tidak dari plastik. Selain fungsinya untuk menjaga kelembaban tanah, setelah mulsa membusuk akan berguna sebagai pupuk organik yang memperbaiki struktur dan tekstur tanah.


Tanah yang tidak menggunakan mulsa akan mudah terkena erosi bila erkena air hujan maupun pecah-pecah apabila terlalu banyak penguapan. Seperti diketahui bahwa erosi akan memperburuk kesuburan tanah dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta tanaman menjadi mudah roboh. Sedangkan kondisi tanah yang pecah-pecah akan berpengaruh buruk pada perakaran tanaman berupa putusnya akar.




Dengan adanya mulsa, air hujan yang jatuh akan meresap ke bawah sehingga tidak terjadi aliran permukaan. Selanjutnya dengan penguapan yang sedikit, air tanah tetap tersedia bagi tanaman. Karena mulsa berguna untuk mengurangi penguapan, mencegah erosi, menjaga kelembaban tanah, dan sebagai sumber penambah hara setelah menjadi pupuk hijau, lahan pertanaman yang menggunakan mulsa akan menjadi lebih baik dibanding sebelumnya.


Beberapa jenis pupuk yang termasuk kedalam pupuk organik adalah :


1. Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang tercampur dengan sisa-sisa makanan ataupun alas kandang. Pupuk kandang berfungsi menambah unsur unsur hara baik makro maupun mikro kedalam tanah. selain itu pupuk kandang dapat mempertinggi humus, memperbaiki struktur tanah dan mendorong kehidupan jasad renik tanah. Pupuk kandang terdiri dari dua komponen asli, yaitu padat dan cair dengan perbandingan rata-rata 3 : 1.


Kadar rata-rata unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang sangatlah bervariasi. Variasi ini disebabkan oleh macam atau jenis hewan, umur dan keadaan individu hewan, jenis makanan, bahan amparan dan cara pengelolaan dan penyimpanan pupuk kandang sebelum dipakai.


2. Pupuk hijau


Pupuk hijau adalah tanaman atau bagian-bagian tanaman yang masih muda yang dibenamkan kedalam tanah dengan tujuan untuk menambah bahan organik dan unsur hara terutama nitrogen kedalam tanah.


Dari segi biokimia keuntungan dari pemakaian pupuk hijau dapat dikatakan bahwa dengan pemakaian pupuk hijau berarti menambah persediaan bahan organik tanah. Disamping itu, tanaman calon pupuk hijau yang tumbuh mempunyai pengaruh terhadap pengawetan hara tanah karena mengabsorpsi hara, selain itu tanaman pupuk hijau berfungsi sebagai tanaman penutup tanah (cover crop) contohnya Centrosema sp dan Peuraria javanica.


3. Kompos


Kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, disamping itu didalam kompos terkandung hara-hara mineral yang berfungsi untuk penyediaan nutrisi bagi tanaman. Kompos dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.


– Sifat fisik tanah
Kompos meningkatkan struktur tanah sehingga mempermudah pengolahan tanah, tanah pasiran menjadi lebih kompak dan tanah lempung dapat menjadi gembur. Selain itu kompos juga mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan pengikatan hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.




– Sifat kimia tanah
Kompos menyediakan hara baik makro maupun mikro mineral. Kebutuhan hara makro mineral tanaman, seperti N, P, K, Ca dan Mg didalam kompos berada dalam bentuk tersedia bagi tanaman karena proses dekomposisi. Hara-hara mikro mineral yang juga terkandung dan dibutuhkan oleh tanaman seperti Fe, S, Mn, Cu, Zn, B, Mo, Si dan trace mineral lainnya yang dalam jumlah sedikit tapi dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.




– Sifat biologi tanah
Kompos banyak mengandung mikroorganisme (fungi, aktinomicetes, bakteri dan algae) yang berfungsi untuk proses dekomposisi lanjut terhadap bahan organik tanah. Dengan ditambahkannya kompos didalam tanah, tidak hanya jutaan mikroorganisme yang ditambahkan kedalam tanah, akan tetapi mikroorganisme yang ada didalam tanah juga terpacu untuk berkembang biak. Selain itu aktifitas mikroorganisme didalam tanah juga menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan seperti auksin, giberellin dan sitokinin yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan akar-akar rambut sehingga daerah pencarian unsur-unsur hara semakin luas.




4. Pupuk guano


Guano merupakan deposit atau sedimen yang terdiri dari kotoran binatang, terutama kotoran burung laut dan kelelawar yang telah mengalami pengaruh alam dalam waktu relatif lama dan telah mengalami perubahan-perubahan. Unsur hara yang terdapat didalamnya adalah N dan P dan ada juga guano yang mengandung unsur kalium (K).


5. Asam humus (Humic Acid)


Asam humus merupakan senyawa kompleks bersifat koloid yang berasal dari bahan-bahan organik yang tahan terhadap dekomposisi dan sel-sel mikroorganisme yang sudah terurai, terbentuk pada akhir dekomposisi lanjut, berwarna coklat atau coklat kelam.


Asam humus mempunyai kemampuan mengabsorpsi air mencapai 80-90%, sedangkan lempung silikat hanya 15-20%, selain itu dapat juga meningkatkan granulasi tanah dengan baik dan didalamnya terdapat unsur hara baik makro maupun mikro serta trace mineral lainnya yang dibutuhkan untuk perkembangan tumbuhan. Selain itu asam humus juga mempunyai kemampuan untuk mengikat vitamin dan zat-zat pengatur tumbuh yang dihasilkan oleh mikroorganisme tanah sehingga sangat bermanfaat untuk tumbuhan tingkat tinggi, meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK), perbaikan struktur tanah, memacu perkembangan berbagai kelompok mikroba yang menguntungkan dan lain-lain.


Bila reaksi dari penambahan bahan organik berjalan sempurna, akan didapatkan senyawa-senyawa sederhana seperti air, udara, dan sebagainya. Bila bahan organik segar dimasukkan ke dalam tanah, senyawa- senyawa yang terkandung dalam bahan organik tersebut dilapuk secara simultan namun dengan laju yang berrbeda-beda.


Tiga reaksi umum yang terjadi bila jaringan organik dimasukan ke dalam tanah :
  • Limbah organik mengalami oksidasi enzimatik dengan CO2, air dan panas sebagai hasil utama
  • Unsur-unsur fungsional, Nitrogen, Fosfor, dan belerang dibebaaskan dan atau digunakan oleh serangkaian reaksi spesifik yang khas bagi tiap unsur
  • Senyawa yang tahan terhadap serangan jasad mikro akan dibentuk baik dari senyawa yang berasal dari bahan organik semula atau hasil bentukan jasad mikro.




Peningkatan porositas tanah ditentukan oleh ukuran dan padatan tanah yang dapat meningkatkan aerasi, kandungan air, dan menentukan perbandingan tata udara dan tata air yang baik. Pori-pori akan membentuk jaringan dalam tanah dalam bentuk tiga dimensi. Udara dalam ruang pori tanah umumnya didominasi oleh gas-gas O2, N2, dan CO2. Hal ini penting bagi pernafasan mikroorganisme tanah dan akar tanaman, dan mempengaruhi jumlah mikroba aerobik dan anaerobik tanah.


Bahan organik dapat diperoleh dari residu tanaman seperti akar, batang, daun yang gugur, yang dikembalikan ke tanah.


Bahan organik sangat besar peranannya dalam menyediakan media pertumbuhan dan perkembangan perakaran.


Diantara peranan bahan organik meliputi:


  • Menjaga kelembaban bahan organik terutama yang telah menjadi humus dengan rasio C/N 20 dan kadar C 57% dapat menyerap air 2-4 kali lipat bobotnya. Karena kandungan air tersebut maka humus dapat menjadi penyangga bagi ketersediaan air. Tanah yang mengandung banyak bahan organik dapa menyimpan lebih banyak air sehingga kelembaban tanah akan terjaga.
  • Menstabilkan temperatur bahan organik dapat menyerap panas yang tinggi namun dapat menjadi isolator panas juga karena mempunyai daya hantar panas yang rendah.
  • Memperbaiki struktur tanah sifat humus dari bahan organik adalah gembur. Bobot yang rendah, kelembaban tanah yang tinggi serta temperatur tanah yang stabil meningkatkan kegiatan jasad mikro tanah, sehingga percampurannya dengan bagian mineral memberikan struktur tanah yang gembur, remah dan mudah dioleh. Struktur tanah yang demikian merupakan kondisi fisik tanah yang baik untuk media pertumbuhan tanaman. Tanah yang bertekstur liat, pasir, atau gumpal akan memberikan sifat fisik yang lebih baik bila tercampur dengan bahan organik.
  • Meningkatkan efisiensi pemupukan pemupukan dengan pupuk organik akan memberikan tambahan jumlah hara dalam tanah dengan cepat.
  • Mengurangi erosi.


Pengaruh Bahan Organik Terhadap Produksi Tanaman


Bahan organik merupakan perekat butiran lepas dan sumber utama nitrogen, fosfor dan belerang. Bahan organik cenderung mampu meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dan jumlah air yang tersedia pada tanaman. Akhirnya bahan organik merupakan sumber energi bagi jasad mikro. Tanpa bahan organik semua kegiatan biokimia akan terhenti (Doeswono, 1983).


Bahan tersebut dapat berupa pupuk organik, yang proses perubahannya dapat terjadi secara alami atau buatan.


Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisika, kimia maupun dari segi biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang sangat baik. dan merupakan sumber dari unsur hara tumbuhan. Disamping itu bahan organik adalah sumber energi dari sebagian besar organisme tanah,


Bahan organik dapat diperoleh dari residu tanaman sepert akar, batang, daun yang gugur, yang dikembalikan ke tanah. 5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Fungsi bahan organik adalah:
  • Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah.
  • Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain.
  • Menambah kemampuan tanah untuk menahan air.
  • Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara (Kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi).
  • Sumber energi bagi mikroorganisme.

Bahan organik tidak mutlak dibutuhkan di dalam nutrisi tanaman, tetapi untuk nutrisi tanaman yang efisien, peranannya tidak boleh ditawar lagi. Sumbangan bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman merupakan pengaruhnya terhadap sifat-sifat fisik, kimia dan biologis dari tanah. Mereka memiliki peranan kimia di dalam menyediakan N, P dan S untuk tanaman peranan biologis di dalam mempengaruhi aktifitas organisme mikroflora dan mikrofauna, serta peranan fisik di dalam memperbaiki struktur tanah dan lainnya.

Bahan organik memainkan beberapa peranan penting di tanah. Sebab bahan organik berasal dari tanaman yang tertinggal, berisi unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik mempengaruhi struktur tanah dan cenderung untuk menjaga menaikkan kondisi fisik yang diinginkan. Hewan-hewan tanah tergantung pada bahan organik untuk makanan dan mendukung kondisi fisik yang diinginkan dengan mencampur tanah membentuk alur-alur. Sejak perang dunia ke dua, terdapat suatu peningkatan yang besar hasil tanaman pada beberapa negara. Hasil tanaman yang lebih besar terutama dimana hanya biji-bijian saja yang dipanen, sisa – sisa tanamna lebih banyak dikembalikan ke lahan dan disini lebih banyak penutupan oleh tanaman selama musim pertumbuhan.

Immobilisasi adalah konversi yang sebaliknya. Sebagai contoh adalah pengambilan amonium atau nitrat oleh tanaman atau mikroorganisme dan ditranformasikan ke dalam protein. Selanjutnya, demikian proses bolak – balik tersebut berlangsung.

Apabila sisa-sisa tanaman segar ditambahkan ke dalam tanah, nitrogen di dalam tanaman itu dapat terdekomposisi dan termineralisasi oleh mikroorganisme dan segera tersedia bagi tanaman, atau nitrogen itu mungkin tidak termineralisasi dan tidak tersedia bagi tanaman. Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Seandainya semua faktor yang mempengaruhi dekomposisi optimum (seperti oksigen, suhu dan kelembaban),faktor pembatas di dalam proses itu tinggal nisbah karbon organik terhadap nitrogen total di dalam tanaman tersebut.

Pembenaman bahan organik segar dengan nisbah C/N tinggi, seperti batang jagung (40) dan jerami (80), yang kemudian segera diikuti dengan penanaman memerlukan nitrogen tambahan. Alternatif lain, waktu tanam ditunda dulu agar dekomposisi berkesempatan berlangsung lebih lanjut dahulu beberapa hari. Bahan organik segar dengan nisbah C/N kecil, seperti alfalfa dan kotoran manusia, bisa lebih baik dan tanahnya dapat langsung ditanami.


Nisbah C/N kebanyakan tanah mendekati 10. Nisbah C/N humus sendiri adalah 10. Tanah – tanah, terutama untuk pembibitan, yang nisbah C/N-nya tinggi selalu memerlukan pupuk nitrogen yang cepat tersedia agar defisiensi nitrogen tidak terjadi.


Sumber : Situs Hijau