CARA BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-budidaya-tanaman-bengkuang.html


Bengkoang ataupun bengkuang ini ialah tumbuhan yang berjenis menjalar. tumbuhan ini dapat mempunyai panjang yang mencapai panjang hingga 5 atau 6 meter dengan kebiasaannya menjalar serta membelit. Bengkuang ini diambil umbinya serta dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan, atau dibuat tepung, bahan baku obat dan bisa juga sebagai pangan olahan lainnya. 

Ada 2 varietas dari bengkoang yang dapat dibudidayakan di Indonesia yakni varietas genjah serta badur. Varietas genjah memiliki umur panen yang lebih cepat yakni sekitar 4-5 bulan sedangkan untuk badur panennya berumur sekitar 7-11 bulan. 

Budidaya bengkuang sendiri cocok jika dilakukan didataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl. Namun ketinggian yang paling ideal ialah 200-800 mpdl dengan memiliki curah hujan sekitar 700-1000 mm per tahunnya. Suhu ideal tumbuh diantara 25 sampai 28 derajat celsius. Tumbuhan bengkuang snediri tumbuh baik di tanah lempung berpasir dengan memiliki kandungan hara yang tinggi serta keasaman dikisaran 4,5-8 pH. berikut ini :



Cara Budidaya Bengkuang
1. Persiapan Benih Bengkuang


Benih dari bengkuang ini bisa didapatkan melalui 2 cara, yakni pertama dengan menyeleksi dari tanaman yang telah ada. Caranya dengan memilih beberapa tanaman yang terlihat sehat, lalu dibiarkan tanaman itu tumbuh berbunga hingga mengeluarkan polong. Sedangkan dari tanaman lainnya tetap dipangkasi bungannya, karena tanaman bengkuang yang bunganya tidak segera dipangkas, tidak akan memberikan hasil umbi. Polong yang telah tumbuh sampai tua, polong tersebut siap dipanen sebagai benih. Jika benih akan disimpan, sebaiknya jangan dulu dibuka kulit polongnya. Jikapun telah dibuka, harus disimpan ketempat yang kering serta tertutup dengan rapat. Dengan penyimpanan yang baiklah benih dapat bertahan sampai 1 tahun. Untuk cara kedua yakni dengan menyeleksi dari benih hasil panen. Dengan memilih beberapa umbi yang dengan kualitas yang bagus, dapat dilihat dari ukuran serta bentuknya. Lalu umbi disimpan ditempat yang mempunyai kelembaban yang cukup. Biarkanlah tunas tumbuh di umbi tersebut. Sesaat setelah tunas mulai tumbuh, lakukan seleksi pada tunas tersebut. Tunas yang paling bagus ialah tunas yang paling dekat dengan pusat dari umbi. Lalu tanaman bengkuang itu dibiarkan bunganya tumbuh sampai menghasilkan polong. Setelah polong ada, kemudian dapat dipanen dan dijadikan benih. Cara yang kedua ini dapat menghasilkan benih yang lebih bagus dan lebih baik dari cara pertama.

baca juga artikel tentang tanaman buah lainnya :



2. Pengolahan Tanah dan Penanaman
Untuk cara pengolahan tanah, tanah pertama - tama harus dibajak ataupun dicangkul dengan bertujuan agar tanah menjadi gembur. Lalu buat bedengan supaya drainase tanah berjalan dengan baik. Lebar bedengan seluas 1 meter dengan tinggi mencapai 20-25 cm, panjang bedengan harus disesuaikan dengan kontur dari tanah beserta jarak antar bedengan mencapai 40-50 cm. Setelah pengolahan tanah, lakukan penebaran ataupun campurkan dengan pupuk kandang ataupun kompos. Banyaknya pupuk dasar kira - kira 20 ton yang digunakan dalam per hektarnya. Lalu aduk sampai merata. Kemudian buat sebuah lubang tanam dengan cara ditugal dengan kedalaman 5-7cm dan dalam 1 bedeng dibuat 2 baris lubang yang memiliki jarak dalam barisnya 25 cm serta jarak antar barisnya 30 cm. kemudian masukkan benih bengkuang disetiap tugalan sebanyak 1 biji dan timbun dengan menggunakan tanah dan siram sedikit agar kelembapan tanah terjaga. Kebutuhan benih dari bengkuang kira - kira mencapai 25-30 Kg per hektarnya. Catatan, untuk sebelum melakukan penanaman, sebaiknya benih bengkuang direndam terlebih dahulu sampai 6-12 jam, dan tiriskan serta biarkan selama 1 hari lamanya. Dari sana akan terlihat calon - calon tunas yang akan tumbuh pada biji bengkuang. Setelah itu bibit dapat ditanam.

3. Perawatan Budidaya Bengkuang
Bengkuang ini termasuk kedalam tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan atau kemarau. Tapi jika yang terjadi kekeringan ekstrim, harus dilakukan penyiraman yang secukupnya. Dan untuk catatan, jangan dilakukan penyiraman setengah basah karena akan menjadikan tumbuhan mati serta layu. Ketika benih telah berumur 2 minggu, biasanya telah terlihat batang dan mulai menjalar. Disaat kondisi ini dapat dilakukannya penyiangan tergantung dari kondisi lahan. Disaat ini jugalah penyulaman dilakukan bagi tanaman bengkuang yang tidak tumbuh. Gunakan kacang tanah untuk penyulaman karena kacang tanah memiliki fungsu dalam memperkaya nitrogen ditanah. Diumur memasuki 3 minggu, tambahkanlah pupuk kompos kering atau bisa dengan menggunakan sekam ayam. Dan ketika mencapai 1 bulan, lakukan proses pengguntingan pucuk daun di semua tumbuhan yang ada. lakukan juga pengguntingan disaat bengkuang berumur 2 bulan serta bulan 3,5, ini dilakukan untuk memancing tunas baru yang akan tumbuh dan perkembangan umbi menjadi lebih cepat serta dilakukan apabila bunga 80% telah mekar.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Budidaya bengkuang ini sendiri biasanya tidak mempunyai hama ataupun penyakit. namun tetap harus diperhatikan jika timbulnya bercak daun, tungau daun merah serta kumbang dengan cara rotasi tumbuhan dengan palawija lain, pengolahan tanah harus sempurna, sanitas kebun serta pemilihan benih ataupun bibit yang baik.

5. Pemanenan Budidaya Bengkuang

Tumbuhan bengkuang ini mulai dapat dipanen diumur 4 bulan dengan cara dicabut ataupun digali. Budidaya bengkuang yang benar dan baik dapat menghasilkan 7-8 ton per hektarnya
sc :deedzarinthebest

CARA YANG BENAR BUDIDAYA NANGKA MADU

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-yang-benar-budidaya-nangka-madu.html


1. Pemilihan Benih Nangka Madu
Benih yang digunakan untuk budidaya Nangka Madu ini haruslah yang sehat dan juga subur. Dengan membuat lubang yang berukuran 60 x 60 x 60 cm dan lubang tersebut dibiarkan dalam jangka waktu 1 hingga 2 hari lamanya. Untuk melakukan tahapan penanaman benih, dilakukan dengan membuat lubang yang ukurannya sebesar polybag yang terdapat dipertengahan lubang penanaman. Lepaskan polybag dan tanamkanlah benih didalam lubang yang telah disediakan. Setelah itu padatkan tanah yang ada dikeliling pangkal dengan keras dan sempurna, kemudia siram benih yang telah ditanam tersebut dengan air secukupnya agar tidak terlalu kering. Benih yang baru ditanam harus diikat dengan menggunakan kayu yang panjang dalam mendapatkan pertumbuhan pokok yang tegak lurus. Benih dari Nangka Madu ini juga perlu dilindungi dengan menggunakan dau kelapa guna mengurangkan kesan tegasan yang ada di ladang. Buat kondisi kelembapan tanah yang maksimal dengan cara melindungi bagian pangkal benih.

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-yang-benar-budidaya-nangka-madu.html
2. Pengairan Nangka Madu
Pengairan menjadikan sistem yang sangat diperlukan disaat pokok nangka yang telah matang, apalagi telah mencapai kondisi berbunga dan juga berbuah. Sistem pengairan yang biasa digunakan untuk budidaya Nangka Madu ini ialah pengairan titis karena proses pengairannya yang sangatlah baik namun memerlukan cost pembangunan, operasi dan juga penyelenggaraan yang sangat rendah. Di sistem pengairan titis ini, air yang ditapis dibekalkan terus untuk setiap pokok nangka dengan cara perlahan dan juga bisa menggunakan penyebaran yang telah dipasang disatu rangkaian pipa yang ada dilokasi yang telah ditentukan.

baca juga artikel tentang tanaman buah lainnya :
CARA BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG
CARA BENAR BUDIDAYA TANAMAN BUAH TIN


http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-yang-benar-budidaya-nangka-madu.html
3. Panen Nangka Madu
Ciri buah Nangka Madu yang telah matang biasanya ditandai dengan tangka yang terlihat menciut dan juga dibagian tangkal buahnya membengkak. Jika diketok - ketok, buah Nangka Madu ini mengeluarkan bunyi kosong atau tidak padat. Nangka Madu ini biasanya akan cepat proses pematangan jika buahnya dibungkus. Pembungkusann sendiri dilakukan supaya terhindari dari hama seperti lalat buah. Buah Nangka Madu yang dibungkus ketika ukurannya mencapai 8-10 cm dan boleh dipetik ketika 14 minggu setelah pembungkusan.

CARA MUDAH BUDIDAYA SAWI PUTIH

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-mudah-budidaya-sawi-putih.html

Petsai atau sawi putih adalah jenis tanaman sayur daun yang berasal dari familiki Cruferae atau kubis-kubisan. Tanaman sawi putih ini konon berasal dari Tiongkok dan Asia Timur dan telah dibudidayakan sejak 2500 tahun yang lalu. Sawi putih banyak digemari masyarakat karena memiliki rasa yang enak dan juga kaya akan vitamin A, vitamin B dan vitamin C. 
http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/cara-mudah-budidaya-sawi-putih.html


Cara Budidaya Sawi Putih
Syarat Tumbuh

Sawi atau Petsai akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 1000 mdpl, yang memiliki suhu sekitar 19-21 derajat celcius, memiliki kelembaban udara sekitar 80%-90% serta memiliki curah hujan sekitar 100 sampai 1500 mm/tahun. Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi, sawi putih akan tetap tumbuh namun kurang subur.

Persiapan Bibit Sawi Putih

Untuk setiap hektar lahan dibutuhkan sekitar 200 hingga 250 gram benih. Jika benih sudah disiapkan, selanjutnya semaikan benih ke media semai yang telah disiapkan sebelumnya. Media semai tersebut dibuat dengan mencampurkan tanam dengan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 3:1 atau 2:1. Media semai yang telah dicampur selanjutnya disaring dengan menggunakan ayakan pasir lalu dimasukkan ke dalam bumbungan semai yaitu semacam polybag yang terbuat dari daun pisang. Setiap hektar lahan dibutuhkan sebanyak 34.000 hingga 35.00 bumbungan semai.


Selanjutnya, buatlah bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan tinggi sekitar 15-20 cm untuk menyemaikan benih. Bagian sisi-sisi bedengan diberi pembatas dengan menggunakan bilah bambu atau kayu.

Sehari sebelum penyebaran benih, media semai disiram hingga bagian dasar bumbungan agar lembab. Benih ditanam satu per satu secara berurutan pada bagian tengah media. Setelah benih ditanam, timbun kembali permukaan media bumbungan dengan media semai setinggi 0,5 cm. Setelah itu, tutup bedengan persemaian selama 3-4 hari dengan menggunakan karung, daun pisang atau plastik hingga benih mulai berkecambah.

Setelah benih mulai berkecambah, buka penutup bedengan dan siram secara rutin agar kelembaban media semai terjaga. Jika bibit nampak terserang penyakit dumping off (bibit rebah), lakukan penyemprotan dengan menggunakan fungisida benlate dengan dosis 1 g/liter air atau orthocide dengan dosis 3 g/liter air.Setelah bibit berumur 18-20 hari atau bibit telah memiliki 2 helai daun sejati, bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.

Persiapan Lahan Tanam

Lakukan penyiangan pda gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di lahan tanam, setelah itu, tanah pada lahan tanam yang akan digunakan untuk budidaya sawi putih di gemburkan terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul. Jika pH tanah kurang dari 5,0, maka lakukan pengapuran.

Setelah itu lakukan pemupukan dasar pada lahan dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos. Selain menggunakan dua pupuk itu dapat pula menggunakan pupuk NPK.

Penanaman Sawi Putih

Sebelum menanam sawi, buatlah lubang tanam sedalam cangkul atau berukuran sekitar 30 cm x 30 cm x 30 cm dengan jarak tanam sekitar 50 cm x 60 cm. Waktu yang baik untuk melakukan penanaman yaitu pada pagi atau sore hari. Jika lubang tanam sudah iap, selanjutnya lakukan penanaman. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam, lalu masukkan tanah halus sedikit demi sedikit dan tekan perlahan agar bibit berdiri tegak. Setelah itu, siram bibit dengan menggunakan air hingga benar-benar basah.

Pemeliharaan Sawi Putih

Penyiraman

Penyiraman dilakukan sebanyak 1-2 kali sehari pada awal tanam yaitu pada pagi dan sore hari.

Pemupukan Susulan dan Sanitasi Lahan
Pemupukan susulan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu saat sawi putih berumur 2 minggu dan 4 minggu. Pupuk yang diberikan berupa pupuk urea. Za dan KCl. Pemberian pupuk ini dilakukan dengan cara melingkari tajuk tanam sejauh 15-20 cm dengan kedalaman sekitar 10 cm – 15 cm. Sanitasi lahan dilakukan 1-2 kali sebelum pemupukan yaitu saat tanaman berumur 2 minggu dan 4 minggu.

Pencegahan Hama dan Penyakit
Untuk mencegah hama dan penyakit, lakukan penyemprotan pestisida secara rutin setiap 1-2 minggu sekali dengan dosis sesuai dengan populasi hama.

Penjarangan dan Penyulaman
ketika tanaman sawi berumur sekitar 10-15 hari, lakukan penjarangan. Karena tanaman sawi putih berumur pendek yaitu hanya 2-3 bulan saja, penyulaman hampir tidak dilakukan. Namun, jika ada tanaman mati harus segera diganti dengan bibit yang baru.
Masa Panen Sawi Putih

Sawi putih/Petsai yang sudah berumur 25-65 hari (bergantung pada varietasnya) sudah siap untuk dipanen. Ciri-ciri sawi putih yang siap panen yaitu krop kompak dan berukuran besar. Cara memanen sawi putih yaitu dengan memotong bagian batang di atas tanah dengan pisau tajam.

CARA MUDAH BUDIDAYA POHON KELOR


Kelor yang mempunyai nama latinnya Moringa oleifera adalah tanaman yang mempunyai banyak manfaat dibidang kesehatan baik itu daun, kulit batang atau juga buah serta bijinya. Tanaman Daun Kelor dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 7 meter atau bahkan ada 12 meter. Dengan memiliki batang yang berkayu, tegak, berwarna putih kotor, kulit yang tipis serta permukaannya yang kasar. Buah dari Kelor ini memiliki bentuk segitiga memanjang yang sebut dengan kelentang, yang dapat disayur. Cara budidaya Kelor sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan biji atau juga dengan menggunakan stek dari batang. Tanaman Kelor ini mudah untuk ditanam dan juga mempunyai daya tahan yang sangat baik jika terjadi perubahan musim. Untuk memulai budidaya Kelor, berikut ini cara budidaya daun Kelor agar menguntungkan dan mudah.

1. Persiapan Bibit Kelor dari Biji
Jika anda memilih menanam Kelor mulai dari biji, yang pertama yang dilakukan ialah dengan memilih biji kelor dengan ualtas yang baik dibanding dengan polong yang telah tua. Dengan membuka kulit polong dan diambil biji kelor tersebut kemudian dijemur dibawah terik matahari selama kurang lebih 1 hari, diangkat lalu diletakkan diarea yang teduh. Sediakan tempat penyemaian dapat di nampan semaian, pelatik polybag atau juga dapat melakukan penyemaian ditanah dengan membuat bedengan. Media diisi dengan campuran tanah dan juga pupuk kandang, dan terlebih dahulu biji direndam didalam air hangat sebelum ditanam, pilihlah biji yang tenggelam dibanding yang mengapung karena kualitasnya. Setelah memilih biji, semaikan biji di media penyemaian ditempat yang teduh, lakukan penyiraman dengan teratur dalam menjaga kelembaban dari persemaian sampai tidak terlalu basah. Kecambah akan mulai nampak ketika berumur 7-12 hari. Setelah tumbuh mencapai 15cm, pindahkan kedalam polybag yang ukurannya lebih besar hingga bibit siap dipindahkan kedalam tanam permanen.

2. Persiapan Bibit Kelor dari Stek Batang
Selain dengan menggunakan biji juga dapat menggunakan teknik stek batang dengan cara potong satu tangkai dari batang Kelor dengan menggunakan pisau yang sangat tajam dengan panjang antara 30 hingga 50 cm. Tangkai yang akan dipilih untuk menjadi bibit ialah tangkai yang tidak tua dan juga tidak muda dengan memiliki diameter sekitar 3-5 cm. Pemotongan dilakukan dengan datar supaya area akar yang akan tumbuh menjadi semakin banyak. Masukkan hasil dari portongan tangkai yang akan dijadikan bibit kedalam polybag dan meletakkannya diarea yang teduh, dengan melakukan penyirama ada bibit Kelor.

3. Persiapan Lubang Tanam
Lubang tanam yang disiapkan untuk budidaya Kelor ini dengan dimensi 40 x 40 dan memiliki kedalaman 30 hingga 40 cm yang diisi dengan menggunakan pupu kandang dan juga setelah itu dibiarkan 1 minggu sebelum melakukan penanaman.

4. Penanaman Kelor
Bibit dari pohon Kelor yang telah mencapai ketinggian 30-50 cm untuk hasil dari persemaian biji bisa dipindahkan kelahan yang telah disiapkan dengan cara merobek polybag dengan cara perlahan dan juga masukkan bibit ke lubang tanam. Tutup kembali lubang dengan menggunakan tanah sisa yang ada disekitaran lubang, dan padatkan. Setelah itu lakukan penyiraman. Untuk bibit dari hasil stek sendiri bisa dipindahkan jika bibit Kelor telah mengeluarkan daun yang segar dan juga akat telah tumbuh dari batang.

5. Merawat Pohon Kelor
Perawatan pohon Kelor tidak sulit, dengan melakukan penyiraman yang rutin serta pemangkasan dari batang saat diperlukan.

PANDUAN BUDIDAYA TANAMAN BUAH DUKU YANG BENAR

 http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/panduan-budidaya-tanaman-buah-duku-yang.html

http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/panduan-budidaya-tanaman-buah-duku-yang.html



Duku merupakan salah satu jenis buah-buahan yang merupakan anggota dari suku Meliaceae. Tanaman duku berasal dari Asia Tenggara sebelah barat. Buah duku hampir sama dengan buah langsat, celoring, dan lainnya dengan berbagai variasi. Duku merupakan tumbuhan identitas provinsi Sumatera Selatan.

Pohon duku dapat mencapai ketinggian sekitar 30 meter. Batang pohon ini biasanya beralur dengan banir pipih muncul ke permukaan tanah. Kulit kayunya berwarna kelabu dengn bintik gelap dan jingga serta mengandung getah kental. Buah duku merupakan buah buni berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang dengan kulit buah berukuran sekitar 6 mm. Biji berwarna hijau terbungkus salut biji berwarna putih bening dan tebal, berair dan memiliki rasa masam hingga manis.



1. Syarat Tumbuh Tanaman Duku
Tanaman duku dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki ketinggian tidak lebih dari 650 mdpl dengan curah hujan sekitar 15 mm – 2500 mm per tahun dan suhu sekitar 19°C. Tanah yang baik digunakan untuk budidaya yaitu tanah yang subur, kaya akan bahan organik, dan memiliki aerasi yang baik dengan derajat keasaman atau pH sekitar 6-7.

2. Persiapan Bibit Tanaman Duku
Benih yang akan dijadikan bibit di semai terlebih dahulu, media semai berupa campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan sekitar 1 : 1. Persemaian tersebut dapat dilakukan di bedengan, keranjang ataupun polybag. Bibit semai disiram sebanyak 1-2 kali sehari secukupnya jangan berlebih. Setelah berumur sekitar 2 hingga 3 bulan dan bibit telah memiliki tinggi sekitar 30-40 cm dapat di pindah tanamkan ke lahan tanam.
http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/panduan-budidaya-tanaman-buah-duku-yang.html

3. Persiapan Lahan Tanaman Duku
Lahan yang akan dijadikan lahan tanam duku di bersihkan terlebih dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, selanjutnya tanah digemburkan. Apabila lahan memiliki pH kurang dari pH yang ditentukan maka lakukan pengapuran. 1 hingga 2 bulan sebelum tanam, buatlah lubang tanam berukuran sekitar 0,6 m x 0,6 m x 0,6 m dengan jarak tanam sekitar 8 m x 8 m.

4. Penanaman Tanaman Duku
Setelah semua sudah siap, lakukan penanaman. Tanamkan bibit dalam lubang tanam yang telah dibuat selanjutnya timbun dan lakukan penyiraman setelahnya.

5. Pemeliharan Tanaman Duku
Penyiangan
Lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman duku agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak berebut nutrisi dengan gulma tersebut.
Pemupukan Tanaman Duku
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik , urea , TSP dan ZA dengan dosis sesuai dengan kondisi dan ukuran pada tanaman duku.
Penyiraman
Lakukan penyiraman yang cukup apabila pada musim kemarau, namun apabila tanaman telah tumbuh dengan kokoh maka penyiraman dapat dilakukan seperlunya saja.

6. Pemanenan Duku
http://tipspetani.blogspot.com/2017/08/panduan-budidaya-tanaman-buah-duku-yang.html
Tanaman duku berbunga sekaligus berbuah setelah berumur sekitar 12 tahun bahkan lebih. Namun apabila di tanaman dari bibit hasil cangkok atau sambung akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 8 tahun.

Pemanenan dilakukan dengan cara memanjat pohon dan memotong tandan buah yang matang dengan menggunakan pisau atau gunting pangkas. Pemotongan tandan tersebut harus dilakukan dengan hati-hati agar batang tidak terluka karena bunga berikutnya akan muncul di sekitar tandan yang dipotong.