PANDUAN MEMBUAT KOPI BUBUK TRADISIONAL

http://tipspetani.blogspot.com/2017/06/panduan-membuat-kopi-bubuk-tradisional.html


Membuat Bubuk Kopi Hitam yang nikmat dengan cara tradisional dinilai lebih nikmat dan memberikan citarasa serta aroma yang lebih enak, hal ini dikarenakan dengan menggunakan cara tradisional dalam menggiling kopi bubuk, karakter asli dari kopi tetap terjaga karena itu lah banyak penggemar kopi yang masih lebih memilih pembuatan kopi bubuk secara tradisional.

secara prinsipnya, membuat kopi bubuk dengan cara tradisional memiliki serangkaian langkah yang saling berkaitan mulai dari pemetikan penyortiran, penggorengan sampai pengupasan kulit kopi, silahkan mengikuti panduan dibawah ini untuklebih jelasnya.

1. Pemetikan Buah Kopi

Pemetikan dilakukan pada buah kopi yang sudah benar-benar matang. Ciri-cirinya yatu buah tersebut berwarna merah sempurna, teksturnya cukup empuk, dan beraroma semerbak. Biasanya tanaman kopi akan menghasilkan buah pada akhir musim kemarau sekitar bulan September sampai Oktober. Buah-buah kopi yang telah dipetik lantas dikumpulkan di wadah khusus untuk disortir menurut ukuran dan tingkat kematangannya.

2. Penyortiran Buah Kopi

Penyortiran kopi dilakukan berdasarkan ukuran penampang dan tingkat kematangannya. Hal ini berguna untuk menjaga kualitas kopi terutama untuk buah yang bermutu bagus. Selain itu, penyortiran ini juga berguna supaya pada saat penggorengan biji kopi, maka semuanya akan matang secara merata karena ukurannya yang sama. Buah kopi mentah yang ikut terbawa sebaiknya dipisahkan tersendiri karena dapat merusak citarasa dan aroma kopi.

3. Pengupasan Kulit Kopi

Secara tradisional, buah kopi dikupas kulitnya dengan cara ditumbuk menggunakan alu di dalam lesung. Hati-hati saat memukulkan alu ke buah kopi jangan sampai menghancurakn buahnya. Setelah beberapa kali penumbukan biasanya lapisan kulit ari, daging buah, dan cangkang kopi akan terkelupas dengan sendirinya.

4. Penjemuran Biji Kopi

Biji-biji kopi yang sudah bersih selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari langsung. Proses ini dilakukan selama 5-7 hari sampai kadar air yang terkandung di dalam biji kopi tersisa sekitar 30-35%. Biji-biji yang telah mengering sempuran ini kemudian dipindahkan ke penggorengan untuk dimasak/disangrai.

5. Penggorengan Biji Kopi

Wadah yang paling baik dipakai untuk menggoreng biji kopi adalah wajan besi yang cukup tebal sehinggga panasnya bisa merata dan stabil. Disarankan untuk memakai tungku kayu ketimbang kompor gas karena mampu menambah mampu menambah kenikmatan tersendiri pada kopi yang dihasilkan. Selama proses penggorengan, biji-biji kopi harus dibolak-balik secara rutin agar tidak gosong. Biji kopi digoreng sampai permukannya berubah warna menjadi cokelat kelam, aroma khasnya semakin keluar, dan mudah dihancurkan. Sebagai gambaran, proses penggorengan 2 kg biji kopi umumnya memakan waktu selama 2 jam.

6. Penggilingan Bubuk Kopi

Biji kopi yang telah disangrai hingga matang sempurna kemudian dipindahkan ke lesung untuk ditumbuk sampai halus. Lakukan penumbukan secara berulang-ulang menggunakan tenaga yang cukup agar bubuk kopi yang dihasilkan mempunyai tekstur yang halus. Setelah itu, bubuk kopi ini diayak untuk memisahkan partikel yang masih berukuran cukup besar. Sebaiknya serbuk kopi hasil proses pengolahan ini disimpan di dalam wadah yang bersih, kering, dan tertutup rapat sehingga kenikmatannya tetap terjaga.
sumber https://www.kopiindonesia.web.id
Previous
Next Post »