Penanaman dan Pemeliharaan KAPULAGA


Penanaman KAPULAGA

Pada saat penanaman tanah pada lubang tanam diusahakan gembur dan dengan aerasi yang baik sehingga setek yang ditanam tidak terendam air. Penanaman setek ke dalam lubang tanam dilakukan sampai batas rimpang dan tunas yang telah tumbuh tertimbun tanah setinggi 2-3 cm akan mempercepat pertumbuhannya. Penanaman setek yang terlalu dalam atau lebih dari 5 cm akan menghambat keluarnya tunas dari rimpang. Sebaliknya penanaman yang terlalu dangkal akan memudahkan tanaman rebah maka daripada itu harus menggunakan ajir. Satu lubang ditanami 3 setek atau batang, jarak tanam yang diterapkan dan 1.5 m x 2 m atau per 14 m2 ada 3 lubang untuk sistem tanam tumpang sari.

Pemeliharaan Tanaman Kapulaga
Pengelolaan Sistem Irigasi dan Drainase

Pengelolaan sistem irigasi dan drainase lahan tanaman kapulaga perlu dilakukan pada musim kemarau karena tanaman kapulaga tidak tahan terhadap kekeringan dan genangan air sehingga memerlukan drainase yang baik.

Penyiangan Rumput  Tanaman Kapulaga

Pemeliharaan tanaman kapulaga ini tidak terlalu sulit hanya membersihkan rumput yang tumbuh di sekitar tananam disertai pemupukan. Penanaman kapulaga ini sekaligus juga sebagai program pupuk organik yang dilakukan oleh para petani. Mereka memanfaatkan pupuk kandang dan kompos rumah tangga untuk memupuk tanaman ini. Pemberian mulsa berupa bahan organik dari jenis tanaman leguminosa perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan mutu. Peningkatan mutu dapat dilakukan pemupukan karena tanaman kapulaga termasuk rakus akan unsur hara, sehingga pemupukan sangat diperlukan terutama sekali pupuk organik dan pupuk buatan. Adapun cara dan jumlah pupuk yang diberikan adalah berdasarkan masa pertumbuhan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).

Pemupukan  Tanaman Kapulaga

Pupuk organik diberikan pada saat pengolahan tanah, dan pada saat penggemburan diluar rumpun sebanyak 1 – 1,5 kg pupuk kandang, pemupukan berikutnya setiap 3 bulan sekali. Sedangkan untuk pupuk buatan diberikan pada umur 1 bulan sebanyak 1 sendok makan pupuk urea dan diulang pada umur 3 bulan dengan 1 sendok pupuk urea disebar diluar rumpun atau disemprotkan pada daun. Bagi tanaman kapulaga yang sudah menghasilkan, pupuk kandang diberikan sebanyak 10 – 15 kg setiap rumpun dan pemberian selanjutnya disesuaikan dengan kondisi tanaman dan lingkungan. Pupuk buatan diberikan 10 – 12,5 gram berupa Urea dan TSP. Pupuk ini diberikan diluar rumpun pada batas perakaran dengan membuat selokan kecil, kemudian ditutup dengan tanah dan disiram seperlunya.

Pemanenan  Tanaman Kapulaga

Kapulaga mulai dapat dipanen setelah tujuh bulan. Kapulaga berbuah sepanjang tahun sehingga untuk pemanenan ini tidak menentu. Pemanenan kapulaga dikenal istilah panen besar 4 kali dan panen kecil 4 kali yang berlangsung dalam 1 tahun secara berselang-seling. Tanaman dapat dipergunakan sampai umur 10 – 15 tahun. Hasil panen per hektar bisa mencapai 2 – 3 ton buah kering per tahun dan ini berlaku untuk tanaman yang sudah berumur belasan tahun.

Pemanenan dapat dilakukan dengan tanda-tanda sisa perhiasan bunga yang terdapat pada bagian ujung karangan bunga mulai rontok. Buah sebaiknya dipanen sebelum masak sempurna karena bila biji telah masak biasanya akan pecah pada waktu dikeringkan dan warnanya menjadi kurang baik. Cara panen yaitu dengan memotong karangan bunga dibawah dompolan buah. Setelah pemanenan, buah dicuci atau dibersihkan terlebih dahulu lalu dijemur langsung dengan sinar matahari sampai kering dan kadar airnya mencapai 10-12 %. Buah kering dimasukkan ke dalam karung atau kantong plastik dan diikat atau ditutup rapat. Penyimpanan dilakukan di tempat yang kering.



Previous
Next Post »